A6
Sekedar info, PI (Product Improvement) pada Audi atau LCI (Life Cycle Impulse) pada BMW ialah istilah mereka setiap yang berarti “facelift”, jadi tidak salah pun kalau mobil ini dibilang Audi A6 facelift. Dengan A6, Audi bakal menghadapi BMW 5 Series dan Mercedes Benz E-Class. Sekelumit teknologinya telah pernah kami kupas sebelumnya, tapi sebetulnya sedan laksana apakah ia? Inilah pembahasannya!
Eksterior
Basis dari Audi A6 PI 2016 ini masih memakai platform MB, alias modular matrix yang terkenal produksi VW Group (MQB guna mesin transversal, tapi guna mesin longitudinal namanya MLB), maka dari itulah ia tidak sedikit mengadopsi komponen yang sama dengan saudaranya. Dari depan, terdapat lampu LED yang telah komplit dengan LED DRL, dan pemakaian LED DRL sendiri dipopulerkan oleh Audi, terutama saat mereka memasangkannya di sedan A4 dan supercar R8.
Gril baru Audi A6 ini lebih menyudut dan tidak banyak mengotak, dikomparasikan gril A6 lawas yang agak membulat dan tidak punya sudut tajam. Sisanya, masih desain tipikal mobil-mobil Audi, sederhana dan tidak aneh-aneh, tidak ekstravagan tetapi jatuhnya elegan. Minusnya, beberapa orang tentu akan menyaksikan desain laksana ini sebagai desain yang membosankan, namun tetap terdapat yang bilang cukup keren. Oh ya, beberapa besar panel bodi A6 ini ialah aluminium.
Di unsur sisi, kami suka dengan garis pinggul bodinya yang panjang dan tegas, jadi paling menonjolkan wibawa empunya sedan ini. Komparasi sektor kaca dan bodi di sisi ini ialah 1/3 banding 2/3, makanya terdapat kesan rendah dan tangguh di mobil ini.
Pada unsur buritan, terdapat lampu belakang baru dengan teknologi full LED dan ditemani tidak banyak lis chrome yang agak janggal di pintu bagasi unsur bawah. Sepasang muffler cutter chrome berbentuk trapezoidal melengkapi tampilannya, dan bila kamu lihat lambang 35 TFSI, tidak boleh pikir bila Audi ini punya mesin 3.500 cc, sebab sistem nomenklatur mobil-mobil Audi kini sudah baru.
Mobil ini aslinya gunakan mesin 1.800 cc TFSI, huruf T dengan kata lain pakai turbo. Jika mengekor nomenklatur yang lama, mestinya mobil ini dinamai Audi A6 1.8 TFSI, namun nomenklatur yang baru menggunakan kalkulasi super rumit, sebab untuk menilai angka 35 pada A6 35 TFSI misalnya, Audi menghitung berapa besar G-Force yang dapat dihasilkan suatu mobil.
Jadi bukan semata-mata menghitung dari tenaga dan torsi mesin saja, tetapi kombinasi dari sasis dan mutu mobil yang telah dihitung-hitung bakal menghasilkan angka 35 pada Audi A6 ini. Jadi, barangkali saja nanti terdapat A6 50 TFSI atau 60 TFSI, di mana kian besar angkanya, berarti kian kencang mobilnya. Bingung? Ah, memang produsen Jerman belakangan ini nomenklaturnya membingungkan kok. Memangnya BMW 340i dan Mercedes Benz C400 tentu pakai mesin 4.000 cc? Tidak kan?

Interior
Audi A6 PI baru bakal menyambut anda dengan interior yang menakjubkan secara detail. Contoh kecilnya saja, jajaki lihat panel kayu yang tidak dipedulikan tanpa pernis atau polesan, jadi seolah-olah tersebut kayu alami, benar-benar terkesan mewah dan premium. Kualitas buatannya ruang belajar atas, tidak terdapat dashboard bergoyang atau pemasangan panel tidak apik seperti pada mobil Jepang yang baru-baru ini hadir misalnya. Produsen brand premium Jerman memang lain ya kalau buat mobil.
Sayang, spidometer A6 PI ini masih semi virtual cockpit, bukan virtual cockpit yang full laksana pada Audi Q7, TT atau R8 teranyar yang keren, modern dan futuristik itu. Tapi tak mengapa, soalnya panel instrumen ini punya tampilan yang lumayan menarik juga, tetap jelas walau lebih sederhana daripada virtual cockpit di mobil yang telah saya sebut tadi. Tombol-tombol di dashboardnya diciptakan dengan finishing alumium, mewah dan apik.
Ada tidak sedikit tombol di setirnya, baik tersebut untuk audio, voice command, dan sekian banyak fungsi lain. Lapisan kulit di setirnya mewah, lunak dan nyaman guna digenggam. Aksen silver yang membingkai logo Audi di setirnya serupa dengan desain gril trapezoidal Audi di moncong mobil ini.
Di unsur tengah atas dashboard mobil ini, terdapat sistem infotainment MIB II dengan layar yang dapat melipat secara elektronik, desain layarnya juga serasi dengan desain interior keseluruhan. Saat tidak dipakai, layar ini dapat bersembunyi di dalam dashboard sampai-sampai kabin terkesan lebih sederhana dan bersih.
Ada tidak sedikit mainan di dalam sini, sebab dilengkapi dengan menu dan navigasi yang sama-sama punya tampilan 3D, sudah dapat melakukan text prediction input juga. Data peta Indonesia telah ditanamkan dalam hard disk mobil ini, yang berkapasitas 10 GB dan tersembunyi di di antara bagian di balik dashboard. Sistem MMI Audi mempermudah kita saat hendak mengetik pesan, menggali musik atau nomor kontak dan terdapat hotspot WiFi.
Nah, di bawah layar itu, terdapat DVD drive, tombol guna blind elektrik kaca belakang, tombol guna stability control dan sensor parkir. Di bawahnya lagi, terdapat tombol AC dengan layar tampilan digital dan AC-nya telah multi zone climate control, plus sejumlah kompartemen penyimpanan kecil untuk membubuhkan barang-barang kecil.

Di konsol tengah, terdapat panel sentuh guna input ke MMI, tuas transmisi dengan mode tiptronic, kenop putar guna navigasi dan infotainment MIB II, tombol untuk mengobarkan mesin, tombol rem parkir elektrik dan telah punya faedah auto brake juga.
Pada center console box dengan penyimpanan berlapisnya, di lapisan bawah terdapat 2 slot USB plus AUX, dan bahan unsur dalamnya paling lembut, sesuai untuk menyimpan gadget atau dagangan lain.
Di samping dihiasi oleh panel kayu dan metal, detail beda berupa warna cokelat yang kalem pada jok kulit dan panel pintunya pun sangat mewah. Desain joknya paling nyaman dan menopang guna diduduki, menyeluruh dengan penataan elektrik, lumbar support adjustment dan memory seat function.
Di kabin belakang, ternyata ruang kakinya lebih lega daripada sedan sejenis keluaran BMW atau Mercedes Benz. Bisa jadi ini berkat wheelbase yang memang terpanjang di kelasnya, hampir mendekati 3 meter, lebih tepatnya 2.912 mm.
Joknya nyaman juga, sebab support guna bagian paha penumpang lumayan panjang. Ada arm rest dengan cup holder yang dapat dilipat, head rest adjustable dan ventilasi AC dengan kontrol individual guna tiap sisi. Jadi, A6 ini punya 4-zone climate control. Ventilasi AC-nya tidak melulu di balik center console box saja, tapi pun ada di pilar B.
Di pintu belakang, terdapat sejenis asbak bila kamu membeli A6 kamu dengan smokers package, diperbanyak blind samping yang masih mesti dioperasikan secara manual. Ya, laksana yang telah disebutkan, melulu blind kaca belakang yang elektrik.
Bagasinya lumayan mencukupi untuk sedan di segmennya sendiri, lumayan untuk membawa 2 tas golf guna mendukung sehari-hari pemiliknya. Satu urusan yang lumayan menarik, masih terdapat ban serep bertipe space saver di balik lantai bagasinya. Artinya, Audi tidak menggunakan RFT laksana BMW, dan barangkali ini dapat menjadi urusan yang bagus, soalnya mobil yang menggunakan RFT rata-rata punya bantingan yang harsh, jadi harapannya Audi ini lebih smooth.

Mesin dan Performa
Seperti yang kami bilang tadi saat membicarakan nomenklatur, Audi A6 35 TFSI yang kamu lihat ini menggunakan mesin turbo 1.800 cc 4 silinder TFSI, dan menggabungkan teknologi FSI dengan MPI. Hasilnya, terdapat tenaga 190 hp di 4.200 rpm dan torsi 320 Nm di 1.400 rpm, tersebut semua bersembunyi di balik kap mesinnya.
Dipasangkan dengan transmisi kopling ganda S-Tronic 7 percepatan, mobil ini dapat berlari 0-100 km/jam dalam 7,9 detik saja dengan kecepatan puncak 233 km/jam. Performa yang masih bagus guna sedan eksekutif premium seukuran ini.
Kesimpulan
Melihat seluruh yang ditawarkan Audi dalam Audi A6 Product Improvement 2016 ini, sebetulnya ia punya modal yang lumayan kuat untuk berlomba dengan brand yang telah lebih familiar duluan di sini laksana Bimmer atau Mercy, soalnya dia punya kabin yang lega, dan tersebut penting guna sedan premium C-Segment, belum lagi atmosfer interior yang mewah dan fitur standar yang sejumlah rivalnya.
Tapi pulang ke desain eksteriornya, yang sebetulnya kami cukup suka, tapi tentu akan terdapat yang bilang desain laksana ini tidak cukup punya jati diri, tidak cukup berkarakter, lagipula nyaris seluruh varian bentuknya sama laksana ini. Pada akhirnya, kami serahkan saja ke selera masing-masing.
Audi A6 35 TFSI Product Improvement 2016 ini dipasarkan seharga 1,25 M Rupiah, telah termasuk ongkos On The Road, harga yang lumayan kompetitif bila dikomparasikan dengan semua rivalnya. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!