Audi Allroad Quattro

Mercedes-Benz, pernah menjalankan proyek modifikasi dua G-Class, dengan menambahkan kapabilitas off-road lebih ekstrem. Masih lekat di memori AMG G63 6×6 yang mempunyai 6 roda dan bisa bergerak semua, kemudian G500 4×4² yang memiliki keterampilan off-road nyaris sama laksana 6×6. Kali ini, pabrikan mewah ini melakukannya lagi. Tapi sekarang, amatlah tak waras dan ‘nyleneh’. Alih-alih memodifikasi lineup SUV beda di samping G-Class, malah E-Class W213 Estate yang jadi “korban”.
Diberi nama E-Class All Terrain 4×4², mengangkat filosofi sama seperti dilaksanakan pada G500 4X4² dan G63 6×6. Adalah Jurgen Eberle, seorang insinyur di pengembangan kendaraan eksklusif E-Class, mengawali proyek ini semenjak 6 bulan lalu. Ia hendak membangun sesuatu yang benar-benar cocok nama All Terrain itu. Langkah kesatu dilaksanakan dengan mendongkrak ground clearance setinggi 40 milimeter, memasangkan ban off-road gambot dan memperbanyak fender. Tak berhenti hingga di situ, Eberle menenggelamkan kaki-kaki gardan portal atau portal gear dari G500 4×4², yang menciptakan kuda-kuda sedan station family ini menjulang tinggi.

E-Class All Terrain, memang telah ada versi standarnya dan menjadi pesaing Audi Allroad Quattro dan Volvo Cross Country. Namun Eberle, terlihat tak puas dan hendak sesuatu yang lebih menarik lagi. Proyek dua G-Class menjadi ilham utama dan gardan portal menjadi kunci pengembangan 4×4². Penambahan 40 mm sebetulnya hanya dominan sedikit terhadap elevasi bodi. Penggunaan gardan portal, menciptakan lebih tinggi nyaris tiga kali lipat menjadi 400 mm dari sebelumnya 160 mm di E-Class All Terrain standar.

Gardan model ini menyanjung kaki E-Class hingga 38 cm. Agar didapatkan trek roda selebar 200 mm, pelek berukuran 20-inci dan ban mud terrain dibenamkan. Karena fender tidak memuat roda sebesar itu, Eberle mesti membobok fender dan meluaskan wheel arch. Alhasil, tampilan E-Class pulang menjadi monster big foot.

Tidak terdapat yang diolah dari sektor penggerak. Tetap memakai mesin bensin 3,0-liter turbo, transmisi 9G-TRONIC dan penggerak AWD 4Matic. Tenaga dan torsi juga tak terdapat perubahan. Karena tidak terdapat versi mesin diesel guna E-Class All Terrain, torsi mesin bensin tidak cukup mumpuni guna “ber-off-road ria”. Sangat menyenangkan saat menyusuri area terpencil yang sarat lumpur, pepohonan, melalui sungai. Tapi lagi-lagi kemampuannya pun terbatas sebab tidak dilengkapi differential lock dan girboks rasio rendah. Tak ubahnya E-Class All Terrain standar, dengan tampilan bak monster truck.
Baru terdapat satu unit E-Class All Terrain 4×4² yang diciptakan oleh Eberle. Tapi menyaksikan animo konsumen lumayan besar di model-model 4×4², semua bos Mercedes kepikiran guna membuatnya lagi dalam kuota tidak banyak dan menjadikannya edisi spesial terbatas.
Baca Juga: Mercedes-Benz G-Class Capai Produksi 300 Ribu

Sumber: AutoExpress