Chevrolet 1957
Tak cuma dapat melihat barisan mobil baru, saya menyaksikan mobil-mobil menarik dan langka di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Ada yang tampil sebagai edisi spesial, ada pun yang dipasarkan terbatas. Pameran otomotif GIIAS 2017 dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan pada 10-20 Agustus.

Siapa saja yang melalui booth Toyota di GIIAS 2017, seharusnya dapat melihat sosok mobil sport 2-pintu Toyota 86. Terparkir tepat di bagian sangat depan booth Toyota. Toyota 86 paling spesial karena dibungkus aero kit dari Toyota Racing Development (TRD Sportivo).
Perbedaan dengan Toyota 86 biasa, tampak dari ramainya stiker khas mobil balap. Di samping logo TRD, Toyota Indonesia pun menempel logo Toyota Gazoo Racing di atas fender roda belakangnya. Gazoo Racing, divisi baru Toyota yang disusun khusus guna menghasilkan mobil-mobil performa tinggi. Seram kan? Kabarnya, mobil ini nantinya disuruh turun di persaingan drifting oleh tim pacu Toyota Indonesia, TTI.
Di samping body kit, modifikasi yang dilaksanakan pada mobil ini mencakup rem, knalpot, strut bar dan spoiler belakang dari bahan carbon fibre. Di unsur dalamnya, terpasang jok racing, shift knob dan pedal set bergaya TRD.

Chevrolet punya teknik lain untuk unik pengunjung ke booth mereka. Di GIIAS 2017 ini, Chevrolet memamerkan satu unit pickup klasik produksi 1957, Chevrolet Apache. Mobil ini tidak dijual. Bukan kepunyaan General Motors Indonesia, tapi kepunyaan salah seorang anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).
Pickup asal Amerika Serikat dengan daya angkut separuh ton, lumayan sukses menculik perhatian pecinta mobil klasik, tergolong saya. Karena mobil ini tampil dalam situasi yang paling terawat. Sepertinya sudah melalui proses restorasi yang paling panjang dengan ongkos yang buat ‘kantong kering’ sebab menggunakan komponen orisinal. Sampai warna cat yang melapisi bodinya, sangat serupa dengan warna pribumi sewaktu diciptakan 60 tahun yang lalu.
Di lokasi Hall kendaraan niaga dan komponen, terdapat satu mobil yang begitu berkilauan. Ternyata yang menciptakan silau mata, mobil yang terdapat di booth National Modificator dan Aftermarket Association (NMAA) yang berlapis warna emas! KUHL Racing R35 GT-R nama mobilnya. Langsung diangkut dari Osaka Automesse, event akbar peminat modifikasi di Jepang.
Sempat dipamerkan di SEMA Show Las Vegas pun Automechanica Dubai dan diterbangkan secara langsung dari Jepang. Bodinya dipahat dengan kiat 3D masking oleh seniman Rohan Izawa. Setelah itu, bodinya dibalur cat berwarna emas.

KUHL Racing R35 GT-R, hasil modifikasi dari mobil Nissan GT-R R35. Tak melulu bagian luarnya yang dioprek, mesinnya juga ikut terdongkrak performanya. Mesin V6 4,0 liter twin-turbo KUHL Racing R35 GT-R kini bertenaga 800 hp! Hebatnya, mobil ini dijual. “Ayo pak mobilnya dipasarkan loh, harganya Rp 4,8 miliar aja,” kata petugas yang berkata menggunakan microphone untuk saya.
Untuk GIIAS 2017 ini, Toyota Astra Motor memang sengaja ‘menyuruh’ kesebelasan desain mereka guna kerja keras. Hampir masing-masing unit yang terdapat di booth mereka, semuanya tampil bertolak belakang dibanding versi yang dipasarkan di pasaran. Ada yang berubahnya fanatik seperti Sienta Ezzy, hingga Agya yang melulu sekadar mengubah head unitnya saja. Tapi satu mobil yang lumayan menyita perhatian saya, Toyota Rush.
Saat melintas di depan Rush, memang biasa saja. Di samping ‘Mbak’ penjaganya yang cantik, tak terdapat hal beda di mobil ini yang hingga membuat tahapan saya terhenti. Tapi ketika mengintip belakangnya, ternyata Toyota melepas ‘konde’ di pintu belakang Rush. Ban cadangan yang menggantung di pintu belakangnya hilang! Bukan dicopet maling, tapi dialihkan ke unsur dalam mobil dan diletakkan di lokasi kursi baris ketiganya. Jujur saja, tanpa ‘konde’ dari belakang Rush jadi lebih seksi. Mungkin sebab terlihat lebih muda.

Nah di booth Nissan, terdapat pemandangan keren. Nissan Bladeglider memenuhi panggung utama booth Nissan GIIAS 2017. Mobil yang tak terlihat laksana mobil ini, rupanya mobil konsep bermesin listrik yang kencang. Pintunya tersingkap menyamping ke atas laksana sayap sejenis serangga. Wajahnya juga terlihat laksana sedang tersenyum, lucu. Kursinya tiga, pengemudinya duduk di tengah. Konfigurasi kursi ini serupa kendaraan roda tiga berwarna oranye yang kontroversial di Jakarta. Untung Bladeglider rodanya empat.
Ternyata, di balik desainnya yang revolusioner, tersembunyi kecanggihan teknologi masa mendatang Nissan. Di samping mempunyai desain yang aerodinamis, Bladeglider ialah konsep masa mendatang kendaraan minim emisi yang berperforma tinggi! Kemampuannya dijanjikan paling sporty. Lihat saja kokpitnya yang terlihat laksana kokpit mobil pacu lengkap dengan setir bergaya Formula 1.
Di samping mobil-mobil di atas, sebenarnya masih tidak sedikit lagi mobil-mobil menarik saya temui di GIIAS 2017 ini. Misalnya saja, Chevrolet Spark edisi eksklusif Machester United. City car teranyar Chevrolet di Indonesia ini dihiasi stiker berdesain logo kesebelasan sepak bola asal Inggris itu. Tentunya mobil ini melulu ada satu di dunia dan tentunya sangat spesial untuk para peminat tim sepak bola yang memperbanyak nama Christiano Ronaldo itu. Sayang tak dijual, melulu untuk display saja.
Ada pun mobil-mobil menarik lainnya laksana Suzuki Ignis S Urban Concept. Konsep Ignis versi offroader ini enggan kalah dengan ‘Suzuki Angel’ yang berdiri di sebelahnya. Ignis S-Urban Concept mempunyai kaki yang jenjang. Ada pun Datsun Go yang beraksen corak batik yang menggunakan teknik airbrush dengan tingkat kendala yang tinggi. Corak batik pun ada di mobil Toyota Agya. Renault enggan ketinggalan. Renault memodifikasi Kwid dan dinamakannya, Renault Kwid Extreme Study.
Baca juga: GIIAS 2017: 6 Mobil Paling Bertenaga di GIIAS 2017