Honda Fit 2003
Jakarta – Honda Jazz jadi di antara hatchback terlaris di Indonesia. Mobil ini telah eksis selama hampir 17 tahun. Desain yang modis serta performa mesin yang tepat guna jadi unggulan yang terus ada hingga generasi terbaru.

Honda Jazz masuk secara sah ke Indonesia pada 2004. Varian yang ditawarkan antara beda bermesin L15A SOHC 8 valve dengan teknologi i-DSI dan SOHC 16 valve VTEC. Fitur Honda Jazz ini termasuk lengkap, laksana power window, electronic power steering dan electric mirror.
Fitur unggulan di mobil ini ialah ultra seat. Jok belakang dapat dilipat sedemikian rupa sampai-sampai dapat menyerahkan ruang bagasi yang paling besar.
Kelemahan fundamental di Honda Jazz ini ialah tenaga yang tidak cukup di varian i-DSI. Di samping itu, penyakit yang lumayan sering mendekat yaitu soal transmisi CVT pada generasi mula yang rentan bobrok dan brebet dari unsur valve body.
Masalah yang jamak terjadi pada hatchback sejuta umat di Indonesia ini berasal dari transmisi CVT. Indikasi kehancuran yang muncul seringkali adanya getaran yang berlebih ketika mobil mulai berjalan.
Gejala lainnya, mobil kadang ‘ndut-ndutan’ saat melalui jalan menanjak. Hal ini bila sudah dideteksi semenjak awal, masih dapat diatasi.
Dari forum Seraya Motor diterangkan kerusakan ini sebab oli CVT yang kualitasnya telah jelek atau kotor. Akun mempunyai nama Kaleng di Seraya Motor menyatakan bila empunya Honda Jazz butuh memeriksa situasi oli CVT melewati dipstick di samping tabung air radiator.

“Mestinya sih bening olinya, bila sudah tidak bening lebih baik diganti,” sebut akun tersebut.
Soal pemilihan oli transmisi ini tidak dapat sembarangan. Pemilik mobil usahakan menggunakan pelumas pribumi Honda dan menghindari oli brand lain.
Apabila kondisinya tidak memungkinkan, dapat memakai oli merek beda yang komposisinya serupa dengan oli genuine guna sementara.
“Ganti aja, langsung hilang fenomena itu. Kalau dibiarin entar jebol transmisinya. Jangan salah pilih oli, pake oli CVT keluaran honda, tidak boleh yang lain,” tulis akun Aspsilver di forum yang sama.
Akun Aspsilver pun menuliskan bahwa menurut kitab manual, boleh gunakan tipe lain bilamana oli Honda tidak tersedia. Tapi melulu untuk sementara, dan segera diganti pulang ke oli CVT Honda sesudah barangnya tersedia.
Pemilihan oli CVT ini jelas tidak dapat sembarangan sebab efeknya terhadap durabilitas transmisi. Adapun periode penggantian oli ATF CVT maksimal tiap 20 ribu kilometer. Periode akan semakin cepat bilamana mobil tidak jarang dibawa dalam kecepatan tinggi atau ngebut.

Oli genuine dipasarkan dengan harga lumayan mahal, namun ini lebih baik ketimbang mengalami kehancuran CVT. Oli CVT di pasaran cukup tidak sedikit jenisnya dan belum tentu cocok dengan karakter mesin sebagaimana oli CVT genuine. Apabila terlanjur rusak, perbaikan CVT ongkosnya sampai jutaan rupiah.
Akun Sukaanehaneh di forum Kaskus menyarankan supaya jangan hingga salah pilih oli guna CVT. Jenis oli CVT dan ATF jelas bertolak belakang dan tidak boleh sampai tertukar.
“Transmisi CVT melulu boleh diganti oli transmisi dengan CVTF (CVT Fluid) yang sama sekali bertolak belakang dengan ATF (Automatic Transmission Fluid). CVTF yang umum merk Honda CVTF dan Eneos CVTF. Buat seluruh pemakai Honda Fit/Jazz GD-series dan City GD8 dengan transmissi CVT, selalu simaklah oli transmisinya. Pastikan bila ganti, memakai CVTF, bukan ATF, sebab akibatnya akan paling fatal,” tulisnya.
Penyakit lainnya yang pun sering mendekat Honda Jazz dengan jam terbang tinggi yakni valve body kotor. Wajar saja, mobil dengan jarak tempuh yang tinggi seringkali ada kotoran atau debu yang mengendap. Gejala yang seringkali dijumpai mesin bergetar ketika suhunya panas.
Kondisi brebet pun terjadi saat situasi macet sebab beban kerja mesin yang lumayan berat. Tarikan tersendat antara 1.500-3.000 RPM. Saat berakselerasi terlihat jarum RPM naik turun tidak stabil.
Mesin perlu pasokan udara besar guna menghasilkan torsi di putaran rendah. Untuk permasalahan mesin yang bergetar ini solusinya juga lumayan mudah. Akun mempunyai nama Gratis di forum Media menyebut, bila mobil perlu dimurnikan bagian throttle body inilah sensornya.

“Dibilang sama montirnya dibersihin dulu aja throttle body plus sensornya. Lalu, di-reset dan setting ulang ECU matic-nya, alhasil beres tuh,” tulis akun tersebut.
Proses mencuci throttle body ini mesti teliti, tidak boleh sampai meninggalkan kotoran sama sekali di celah-celah sempit. Bila terlanjur rusak, harga komponen ini lumayan mahal sebab satu set dengan throttle body.
Adapun penyebab mampetnya throttle body ini salah satunya sebab mencuci unsur mesin. Semburan air menyusup di celah sempit dan mengendap pada valve body. Kondisi serupa terjadi pada Honda City i-DSI yang mesinnya serupa dengan Jazz.
“Kata mekanik Honda Mugen, tersebut kalau lagi di tukang cuci steam, mesin mobil kita tidak boleh ikut dicuci. Soalnya, barang-barang itu rentan sama air, barang elektronik musuh utamanya ialah air,” tulis akun Mrizkytp di forum Kaskus. (dna)