Honda Repsol 2019
Valencia, KompasOtomotif – FIM CEV Repsol yang sekarang sedang dibuntuti pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) Dimas Ekky dan Andi Farid Izdihar (Andi Gilang), bukanlah pacu kacangan. Banyak yang mengklaim, ajang ini paling bagus guna pebalap muda mengawali karir dan meraih berhasil di pacu motor.

Sederet nama besar tercetus dari sini. Seperti Marquez dan Espargaro bersaudara, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Maverick Viñales. Juga sejumlah pebalap muda laksana Fabio Quartararo, Nicolo Bulega, atau Aron Canet yang telah mengindikasikan performa terbaiknya.
CEV kesatu kali dilangsungkan pada 1915. Tidak hingga akhir abad 20, telah berkembang dan besar seperti ketika ini. Kemajuan ini karena sokongan penuh dari Federasi Sepeda Motor Spanyol (RFME) dan presiden Joan Moreta dalam pengelolaan event yang professional sampai-sampai hasilnya luar biasa.

Baca: Baca pun : Menyaksikan Pebalap Honda Indonesia Kejar Impian di Eropa
FIM CEV mempunyai tiga kelompok yang bertolak belakang diikuti pebalap lebih dari 20 negara. Moto3 ialah kelas penting sebab resmi menjadi kejuaraan dunia ruang belajar junior di FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme). Andi Gilang ialah satu-satunya pebalap Indonesia yang berpartisipasi dalam kelompok ini.

Sementara Dimas Ekky menjadi satu-satunya pebalap Indonesia pada pacu di ruang belajar Moto2 Kejuaraan Eropa. Kategori ketiga dari FIM CEV ialah Kejuaraan Eropa Superbike.
Kemitraan CEV dengan Dorna berjuang membawa pacuan lokal Spanyol menjadi event internasional di FIM CEV.

Memang di mula kompetisi, seluruh rider dari Spanyol dan mereka melulu berlaga di trek Spanyol. Meskipun beberapa besar pacu masih di Spanyol, tapi persaingan saat ini sudah mendatangi negara-negara lain laksana Perancis (Balap di Le Mans) dan Portugal (Sirkuit Internasional Algarve, di Portimao).
Astra Honda Racing Team dan pebalapnya, Andi Gilang dan Dimas Ekky menghadapi kendala besar dan memiliki peluang untuk mencapai khayalan masa kecilnya: Menjadi juara dunia dan mewakili Indonesia dalam persaingan yang penting.