Land Cruiser 78
Sejarah Seri 40 bisa ditelisik semenjak keberhasilan FJ20 menjebol pasaran, khususnya pasar di luar Jepang. Berdasarkan keterangan dari laman sah Toyota yang diakses pada Jumat (24/4/2015), untuk menciptakan perbaikan menyeluruh, Toyota menyimpulkan untuk menciptakan Seri 40. Beberapa evolusi yang dilakukan ialah tampilan luar serta teknik buatan yang lebih modern.

Adapun yang tergolong dalam lineup Seri 40 ialah FJ40 wheelbase pendek, FJ43 wheelbase menengah, dan FJ45 wheelbase panjang. FJ43 diproduksi dengan 2 variasi, yakni hardtop dan softtop, sedangkan FJ45V terdapat yang diproduksi dengan variasi van dan pikap. Varian terakhir eksklusif diproduksi guna ekspor.
Pada 1967, permintaan pasar bertambah pesat. FJ45V juga digantikan dengan FJ55V yang mempunyai wheelbase 2.700 mm. Di tahun sebelumnya, Land Cruiser secara umum menjadi mobil Toyota yang sangat laris di Amerika Serikat. Sementara satu tahun setelahnya, Land Cruiser mencatatkan penjualan 100 ribu unit di semua dunia.

Di tahun 1974, terjadi perubahan lumayan penting dalam sejarah Hardtop ini. Sebab, di tahun itu Toyota menawarkan mesin diesel 3,0-liter. Mesin baru ini menciptakan penjualan Land Crusier bertambah tajam di Jepang sebab pajak yang lebih rendah dibanding guna mesin 3,9-liter.

Setahun setelahnya, mesin 3,9-liter diganti seluruhnya dengan mesin berkapasitas lebih banyak dan lebih kuat, yakni Tipe 2F 4,2-liter. Perubahan juga terus dilakukan. Misalnya, di tahun 1979, Hardtop dilengkapi dengan pendingin udara dan power steering, sedangkan di tahun 1981 ia mendapat rem cakram guna kesatu kalinya.
Land Cruiser Seri 40 akhirnya dihentikan produksinya pada 1984. Kiprahnya digantikan Seri 70 yang masih diproduksi sampai saat ini. Tetapi, bukan berarti ia bukan lagi digemari. Terbukti, Seri 40 masih saja diburu tidak sedikit orang. Bahkan, tidak sedikit juga yang mengerjakan restorasi dengan ongkos hingga puluhan juta demi membalikkan mobil ini ke format aslinya.

(rio/sts)