Mazda Auto
Sayangnya sebab area test drive paling terbatas, jadi kami tidak dapat bebas mengeksplor keterampilan mobil ini. Tapi tak apa-apa, demi pembaca setia kami, bakal kami usahakan yang terbaik yang kami bisa.

Pertama kali mengobarkan mesin, getaran paling halus layaknya mesin 4 silinder pada umumnya. Barulah saat menjalankan mobil ini kami sadar bakal sesuatu hal, yakni pedal gasnya tidak diciptakan menggantung laksana mobil Jepang kebanyakan, tetapi menempel di lantai laksana mobil-mobil Eropa. Tapi ketika memundurkan mobil, visibilitas belakang via spion tengah terhitung tidak cukup baik dampak kaca belakang yang agak landai dan kecil.
Mencoba menjalankannya di rute dalam kota, kekedapan kabin Mazda 2 SkyActiv paling jempolan. Tidak terdapat suara luar yang masuk dan menginterupsi pengendara maupun penumpang yang terdapat di dalamnya, bahkan suara mesin sendiri baru masuk ketika putaran di atas 4.500 RPM. Oh ya, unit yang kami jajaki mempunyai takometer digital di samping kiri spidometer

Mesin 1.500 cc SkyActiv ini mempunyai tenaga di putaran menengah dan atas yang paling melimpah, tetapi sayangnya kami belum sempat mengupayakan mesin ini di kecepatan tinggi. Bagi tenaga di putaran bawah, mesin ini ingin biasa saja walau tak dapat dibilang pelan.
Suspensi mobil ini pun masih lebih manusiawi daripada Ford Fiesta S, Honda Jazz dan Toyota Yaris terbaru. Setting suspensinya tidak terlampau keras dan saat mengupayakan zig-zag, masih ada fenomena body roll terdeteksi, tetapi masih dalam etape wajar. Bila kamu pernah mengupayakan Ford Fiesta tipe Trend dan Toyota Yaris generasi sebelumnya, suspensi Mazda 2 ini dapat dibilang serupa dengan mobil tersebut.

Unit bertransmisi SkyActiv Drive ini memakai 6 percepatan, dan eksodus giginya pun paling halus. Bagi sensasi berkendara yang lebih nikmat, anda tetap mendapatkan mode manual dan mode sport di transmisinya yang menciptakan transmisi lebih responsif dan putaran mesin naik lebih cepat.
Nah, walau ini ialah tipe termurah, mobil ini masih punya fitur i-Stop yang saat kami coba, fitur ini langsung mematikan mesin ketika mobil berhenti, lantas barulah ketika kita melepas pedal rem atau memutar setir, mesin langsung nyala kembali.

Inilah fitur yang pantas diapresiasi, karena selain menolong mengurangi pemborosan bahan bakar, fitur ini seringkali ada di mobil yang harganya 2 atau 3 kali lipat dari Mazda 2. Di samping i-Stop, kontrol stabilitas dan kontrol traksi pun tak absen di tipe terendah ini.
Itulah tadi impresi test drive Mazda 2 SkyActiv dari Bandung. Ah, sebetulnya kami masih penasaran sebab belum dapat puas mencobanya, lagipula kami mengharapkan tipe GT yang fiturnya sangat komplit. Apakah kamu juga masih penasaran? Tunggu saja video review Mazda 2 dari AutonetMagz!