Mobil Soluna
Jakarta, KompasOtomotif – Subaru Impreza WRX STi atau Mitsubishi Lancer Evolution, tidak boleh sekali-sekali menantang adu kebut Toyota Soluna buatan 2000 kepunyaan Windran ini. Tampilannya sih, tidak gahar. Keempat roda memakai pelek Enkei 15 inci, plus lips spoiler belakang dengan bodi berkelir merah, namun tenaga mesinnya paling dahsyat.

350 PS
Boleh percaya boleh tidak, Soluna ini memiliki tenaga maksimum 350PS, naik empat kali lipat lebih dari standarnya yang melulu 85 PS. Bisa sebesar itu, Ewin – panggilan akrab Windran – tidak sedikit melakukan modifikasi pada mesin, mulai dari jeroan sampai memasang turbo Zage yang dibelinya Rp 5 juta. Urusan mendongrak optimal performa diamanatkan pada Apre, punggawa bengkel AP Speed, di area Jakarta Timur.
Untuk menemukan tenaga hingga 350PS, Apre mengubah blok mesin standar dengan punya All New Corolla berkapasitas 1,8 liter. Termasuk pun piston dan setang standar ditukar dengan Corolla Trueno bermesin 4AGZE. Throttle body menggunakan Corolla GTi sementara intake memungut punya Great Corolla.

Nah, beberapa komponen penunjang turbo laksana pipa, adaptor serta injektor tambahan diciptakan secara kustom. Lainnya laksana intercooler menggunakan produk Apexi, boost control Gizmo, saringan udara HKS dan pompa bensin Wallbro. “Pompa bensinnya punya karakter unik sebab harus dalam situasi basah. Karena masih menggunakan tangki standar maka posisi bensin tidak boleh tidak cukup dari separuh biar terendam. Kalau tidak dapat ngadat,” beber Ewin yang bekerja di Imigrasi Jakarta Barat ini.
Untuk keperluan adu kebut, boost dipatok 1,2 bar, sedang pemakaian sehari-hari lumayan 0,6 bar. Meski sudah dinaikkan tenaga, mesin basi dapat “minum” Pertamax. Kondisi tersebut tidak lepas dari penataan “otak” ekstra yang memakai piggyback Dastek. “Karena dulunya saya gunakan yang versi Q maka mesti gunakan turbo modul. Sebenarnya fitur tersebut telah ada di varian Q+,” ungkap lelaki berbadan subur ini.

Starlet Turbo
Ketika mesin usai dikerjakan, ternyata girboks Soluna tak dapat mengimbangi tenaga yang besar tersebut karena rasio final gear masih terlampau besar sampai-sampai performa tidak maksimal. Setelah dihitung ternyata transmisi Starlet turbo cocok dengan porsi tenaga tersebut. Dan guna kopling supaya tidak slip dipasang produk TRD.
Total modifikasi ini menguras dana selama Rp 70 jutaan – nyaris sama dengan harga mobilnya. Ketika diadu di lintasan drag race 402 meter, dapat menorehkan masa-masa 13,5 detik. “Itu pun belum maksimal dan saya sempat angkat gas menjelang finis. Karena meregistrasi ikut ruang belajar 14 detik (maksimal daftar waktu 14,0 detik) dengan masa-masa tempuh segitu, ya, breakout,” sesal Ewin. Saat lomba, katanya, lawannya (Mitsubishi Evolution) jauh di belakang dan mobil paling kencang.

Mau lihat aksinya ketika drag race? Simak video berikut.