Toyota Caldina
All New Kijang Innova yang dikenalkan Toyota di Fairmont Hotel minggu kemarin sekaligus adalah World Premiere, jadi adalah kesatu kalinya ia tampil di dunia. Bagaimana sih Toyota Kijang Innova berubah setelah nyaris 10 tahun beredar lama di Indonesia? Saksikan First impression review All New Toyota Kijang Innova dari AutonetMagz!

Eksterior
Toyota mengatakan, konsep eksterior Toyota Kijang Innova baru ialah tough & sophisticated. Toyota hendak menonjolkan urusan tersebut pada unsur mukanya, khususnya dengan grilnya yang besar. Meski besar, grilnya tidak terkesan tonggos laksana facelift terakhir pada Toyota Kijang Innova. Bagusnya lagi, dekorasi chrome-nya tidak norak, sebab dipadu dengan warna abu-abu dan hitam dengan kombinasi yang pas.
Headlamp bergaya Alphard di Innova lama ditinggalkan, diganti dengan headlamp yang agak sipit dan memanjang ke samping. Pada tipe V dan G, ia masih bertipe diamond cut tanpa DRL, beda halnya dengan tipe Q yang sudah diserahkan LED projector lens dan DRL sebagai standar. Di unsur atas dan bawah lampunya, terdapat lis chrome yang menyatu dengan gril. Lampu sein pindah ke dekat foglamp yang pun punya dekorasi chrome, dan di depan terdapat corner sensor.
Jika kamu menyimak bocoran video Innova yang pernah kami beritakan, dilafalkan pelek Innova baru telah berukuran 17 inci. Tapi itu melulu untuk tipe Q diesel, sedangkan varian lainnya memakai pelek yang lebih kecil dengan ukuran 16 inci. Desain baru peleknya tidak jelek sebenarnya, namun kami lihat yang 17 inci menciptakan kuda-kuda Kijang Innova ini lebih mantap. Peleknya belum dilengkapi finishing two tone yang dapat ditemui pada Corolla Altis, misalnya.
Banyak yang memperdebatkan kaca sangat belakang saat menyaksikan sosok Innova dari samping. Entah tersebut bilang serupa Datsun GO+ Panca atau Suzuki Ertiga, terserah kamu saja, namun jelas ini diciptakan biar tidak sama dengan Innova yang lama. Daripada Datsun GO+ Panca atau Suzuki Ertiga, kami lebih melihat bila tarikan garis jendela ini serupa dengan Toyota Caldina.
Paling kami tidak banyak heran, andai Fortuner dan Yaris dilengkapi aksen floating roof, di Innova kok tidak ya? Ah sudahlah, barangkali memang sesuai begini saja. Khusus guna tipe Q, pegangan pintu dan kaca jendela unsur bawahnya sudah diserahkan aksen chrome. Dari pilar A sampai pilar C, semuanya masih menyiratkan aura Innova lama.
Dari samping pun kami menyadari sesuatu, bahwa rem belakang Innova masih mengandalkan teromol serta unsur kolong spakbornya tidak ditutupi pelindung sampai-sampai kesannya tidak cukup rapi sedikit. Meski rem belakangnya teromol, sangat tidak ABS dan EBD telah jadi standar di seluruh tipe. Oh ya, meski tidak sedikit yang bentrok soal kaca baris ketiganya, tentu seiring kian berseraknya mobil ini di jalan lambat laun anda akan terbiasa.
Di sisi belakang Innova ini, perhatian kami tertuju pada desain lampu belakang yang lebih serupa mobil keluaran rival, yaitu Honda HR-V. Agak mengganjal sih, khususnya dia belum menggunakan lampu LED. Di unsur belakang ini pula ada kamera parkir, sensor parkir 4 titik, roof spoiler dan antena bermodel sirip hiu.
Interior
Desain interior yang serupa Hilux dan Fortuner ini sebenarnya lumayan menarik untuk beberapa orang, walau di balik desainnya yang atraktif tersebut materialnya masih memakai bahan plastik yang biasa-biasa saja. Sebenarnya tidak masalah dengan bahan plastik, asal plastiknya yang bagus agar sepadan dengan harganya. Berita baiknya, fit dan finishing-nya juara.

Berikutnya, kami menilai desain nyeleneh di doortrim-nya punya sisi plus dan minus. Plusnya, kesannya paling sedap di anggap dan tidak monoton. Minusnya, desain ini menciptakan kita tidak dapat menyenderkan sarat tangan anda di pintu, sebab pasti tangan anda tidak tertopang semuanya. Sayang sih, sebenarnya bahan fabric di doortrim-nya bagus lho,lembut ketika diraba dan terkesan mahal. Jangan lupa, pada Innova tipe Q seluruh power window-nya telah otomatis.
Dengan memasangkan panel instrumen yang serupa dengan Toyota Camry, Alphard atau Vellfire, aura mobil mahal kian terasa bila kamu jadi pengemudi. Seluruh informasi pada layar MID di tengahnya dapat diakses dengan kontrol dari setir yang tidak sedikit tombolnya, baik di unsur kiri maupun kanannya. Tombol pada setir terdiri dari tombol MID, tombol audio dan tombol telepon. Cruise control? Sayangnya tidak terdapat di Innova tipe manapun, namun setirnya dapat diatur tilt maupun telescopic.
Sementara tipe G dan V mengandalkan silver panel guna menghias dashboard, maka tipe Q memakai wood panel. Diferensiasi lainnya ialah jika jok Innova G dan V berwarna agak cokelat, maka tipe Q diberi warna hitam, tetapi semuanya sama-sama bermotif kulit zebra atau harimau.
Sayangnya, tipe Q melulu punya jok fabric, belum dilapis bahan kulit. Agak mengherankan sebenarnya andai mengingat berapa harganya, namun jok Innova baru lebih nyaman diduduki berkat bantalan samping yang lebih menopang, dan pengaturan elevasi seatbelt muncul untuk pengemudi dan penumpang depan. Khusus pengemudi, terdapat height adjuster di samping sliding dan reclining.
AC digital tetap dipertahankan, namun sekarang desain tombol dan layarnya lebih anggun dan tentunya sudah menyeluruh dengan mode auto. Hembusan AC triple blower-nya mengalir sampai baris ketiga. Head unit-nya sekarang modelnya sama dengan Toyota-Toyota lainnya, namun ada perlakuan yang bagus di mana touch screen-nya lumayan responsif, tidak laksana milik Yaris yang tidak cukup sensitif. Ada fitur air gesture pun di sejumlah tipe, namun saran kami sih tidak usah dipakai, useless.
Saran kami guna Toyota, kelihatannya akan baik andai fitur air gesture dihilangkan dan diganti dengan navigasi GPS sebagai standar, sebab head unit-nya tidak punya urusan itu. Menyinggung soal konektivitas, Innova baru paling lengkap sebab punya internet browser, HDMI, DLNA, bluetooth, voice command, miracast, dan masih tidak sedikit lagi. Persis di bawah head unit dan AC, terdapat tombol untuk menggiatkan mode Eco, mode Power dan mematikan stability control.
Sebagai mobil keluarga, kepraktisan Innova sekarang membaik. Di unsur depan, 3 cup holder telah siap siaga dan terdapat storage yang mencukupi di doortrim dan unsur depan tuas transmisi. Bagi kesatu kalinya, Toyota Kijang Innova punya laci berpendingin di atas glovebox utama, sesuai untuk mengawal kesegaran minuman dingin lebih lama atau cokelat batangan agar tidak cepat meleleh. Glovebox-nya pun bagus, sebab ia jatuhnya perlahan saat dimulai sehingga terkesan mewah.
Salah satu poin urgen Innova ialah space untuk penumpang, dan tersebut tidak hilang di generasi barunya ini. Saat masuk ke bangku baris kedua, saya masih merasa mempunyai legroom dan headroom yang lega walau tinggi saya menjangkau 178 cm. Khusus tipe Q, hadirnya captain seat menciptakan dia hanya dapat dinaiki 7 orang. Kalau inginkan yang daya angkut orangnya lebih banyak, tipe V dan G muncul tanpa captain seat, sehingga dapat memuat 8 orang.
Seperti jok penumpang depan, jok penumpang tengah mendapatkan kemudahan sliding dan reclining. Toyota paling bangga memamerkan meja lipat yang disediakan guna penumpang belakang Innova tipe V dan Q, sebab ini tidak terdapat di Innova yang kemarin. Pelipatannya mudah, mejanya juga rigid. Meja lipat ini dapat menahan beban sampai 10 kg dan telah punya cup holder, jadi total terdapat 4 cup holder di unsur kabin tengah, belum tergolong kantong di pintunya.
Kebanggaan Innova baru lainnya ialah ambient lighting berwarna biru, yang diilhami oleh duo Alphard dan Vellfire. Kesan mewahnya paling dapat, dan cerah serta redupnya dapat diatur dari tombol di sebelah tombol-tombol AC baris kedua yang bercokol di atap. Karena untuk penataan AC baris kedua terdapat tombol auto juga, kami rasa Innova baru ini telah dual zone climate control.

Ada tidak banyak hal tentang joknya, entah mengapa secara visual kami merasa jok tengah Innova baru ini menipis dibanding jok Innova lama, walau saat diduduki rasanya masih fine, bahkan joknya telah komplit dengan ISOFIX. Untuk konsumen yang perlu asupan listrik bikin gadgetnya, power outlet guna baris kedua terdapat di unsur tengah bawah.
Gang salah satu captain seat-nya lumayan sempit andai anda ialah orang yang suka mengindikasikan kebesaran kamu (baca : gendut), lagipula di antara kedua jok tengah terdapat cup holder guna 2 gelas atau botol di unsur bawah sampai-sampai akan menyulitkan andai harus melangkahinya. Oleh sebab itu, akses termudah guna masuk ke kabin belakang ialah dengan one touch tumble yang telah disediakan Innova baru, bukan lewat gang senggol salah satu captain seat-nya.
Seperti yang diduga, kabin baris ketiganya pas-pasan guna orang dewasa, namun tidak dalam kelompok menyiksa. Orang dewasa masih dapat duduk di sini, tapi akan pegal pun kalau duduknya guna waktu yang lama. Toyota kini lebih perhatian dengan bangku baris ketiga, sebab kini sudah pantas untuk menampung 3 orang dengan aman dan layak. Terbukti dengan adanya headrest dan seatbelt 3 titik untuk seluruh penghuni baris ketiga, lagipula storage dan AC juga masih diberikan.
Bagasi Innova baru termasuk sebelas-dua belas dengan Innova lama, tidak terdapat perbedaan kapasitas yang mencolok, demikian pun mekanisme pelipatan bangkunya yang masih menyamping. Bedanya, andai bangku Innova lama dapat membuat otot bisep kamu kekar sebab berat ketika dilipat, bangku Innova baru jauh lebih gampang untuk dilipat sebab sudah terdapat per di engselnya. Sentuhan kecil, tapi berfungsi untuk meminimalisir beban hidup sekian persen.
Pintu bagasi Innova baru di tipe Q telah punya teknologi vacuum door atau soft closing door, jadi andai kita tidak sengaja memblokir pintu bagasi tidak cukup rapat, pintu bagasi bakal merapat dengan sendirinya (cara kerja dapat dilihat di video). Bagus sih, tapi andai kami boleh menyarankan, kehadiran electric tailgate laksana pada Nissan X-Trail atau Ford Everest akan lebih useful daripada soft closing door ini. Hanya saran saja lho ya.
Mesin dan Fitur Safety
Seperti yang sudah dikabarkan jauh-jauh hari sebelumnya, highlight jantung Innova baru ialah mesin diesel pengganti mesin KD lama yang dinamai GD berspesifikasi 2.400 cc 4 silinder turbo diesel. Dengan tenaga 149 PS di 3.400 rpm, ia jauh mendahului pendahulunya yang tenaganya melulu 100 PS lebih sedikit, sedangkan torsinya 359 Nm (1.200 rpm – 2.600 rpm) guna yang matik dan 342,2 Nm (1.200 rpm – 2.800 rpm)untuk yang manual.
Sementara mesin bensinnya masih berkode 1TR-FE, namun sekarang dengan Dual VVT-i, maka dari tersebut kini mesin itu punya tenaga 139 PS di 5.600 rpm dan torsi 183 Nm di 4.000 rpm. Pilihan transmisinya ialah manual 5 percepatan atau matik 6 percepatan, dan eksklusif yang matik, terdapat mode manual yang adalah kesatu kalinya muncul di Toyota Innova.
Kami lumayan bingung dengan absennya peredam di unsur kap mesin Innova bensin, tetapi peredam tersebut ada di varian bermesin diesel. Sebenarnya terdapat sesi test drive, tapi sebab areanya terbatas, kami tidak dapat mencari tahu tidak sedikit hal. Hanya tidak banyak yang dapat kami ucapkan sekarang, yaitu : mesin dieselnya jauh membaik performanya di putaran bawah, setirnya tambah berat dan tuas transmisi Innova diesel manual paling bergetar ketika dipegang. Sudah, tersebut saja.
Soal fitur safety, Toyota paling royal guna Innova tipe Q diesel. Di tipe inilah anda akan mengejar 7 airbags, stability control, hill assist control yang tidak terdapat di Innova lain. Untuk seluruh varian, telah mendapatkan ABS+EBD sebagai standar, tetapi tipe V dan G melulu dapat 3 airbags dan tidak terdapat immobilizer guna Innova G.

Kesimpulan
Akhirnya kijang yang dulu berasal dari padang rumput sekarang menjadi peliharaan VIP di Istana Bogor. Maksudnya merupakan, perubahan Kijang dari mobil yang dulu diciptakan sebagai mobil yang simpel dan pas untuk beberapa besar rakyat Indonesia sekarang sudah menjangkau standar yang tinggi bila dikomparasikan 4 generasi Kijang kesatu, khususnya di segi kemudahan pemanja pengemudi dan penumpang.
Bukan apa-apa, diambilnya unsur “mahal” dari Alphard, Vellfire dan Camry laksana panel instrumen, ambient lighting, driving mode selector, meja lipat, penyimpanan berpendingin dan sederet fitur safety pada Innova Q diesel membuatnya telah tidak dapat dipandang sebelah mata lagi laksana Innova lama yang sekitar 10 tahun begitu-begitu saja. Bahkan secara fitur, telah menyerempet pasar Serena, Biante, Delica dan NAV1.
Kami pun kaget dengan perhatian dari Toyota guna memfasilitasi pengemudi dengan sistem-sistem yang menolong keasyikan, ketenteraman dan fleksibilitas mengemudi. Padahal yang namanya mobil keluarga seringkali lebih memprioritaskan kenyamanan penumpang dan masa bebal soal pengemudi. Bukti-bukti nyatanya terdapat pada transmisi matik dengan mode manual, tilt and telescopic steering, penataan jok menyeluruh dan seterusnya.
Bukan berarti Kijang ini tanpa cela mentang-mentang telah jadi piaraan VIP. Ada sejumlah item sepele yang sedikit tidak cukup menunjang fasilitasnya yang telah oke punya. Sebut saja desain doortrim mengherankan yang tidak dapat dipakai sebagai armrest, tidak terdapat jok kulit guna tipe V atau bahkan Q, belum terdapat GPS, rem belakang teromol, pelindung spakbor dan peredam kap mesin absen, bahkan ketiadaan immobilizer guna tipe G mungkin akan menjadi daftar yang menghiasi pertimbangan konsumen.
Masih terdapat lagi, dengan rentang harga yang kini (280 juta Rupiah sampai 424 juta Rupiah), tidak sedikit konsumen menyaksikan Toyota Kijang Innova tidak lagi menjadi mobil rakyat yang terjangkau. Daripada mobil rakyat, harganya telah mendekati mobil wakil rakyat. Singkatnya, harga Kijang ini buat kejang laksana tertusuk kujang.
Tapi pada akhirnya, konsumen bakal bingung pun saat mau melakukan pembelian Toyota Innova Q, sebab banyak pilihan lain dengan harga yang selisihnya tidak jauh lain dengan Innova Q laksana Mazda Biante dari ruang belajar MPV roti tawar, Nissan X-Trail dari ruang belajar SUV, Ford Focus Ecoboost dari ruang belajar sedan/hatchback dan mobil-mobil lainnya.
Bagaimana pendapatmu mengenai All New Toyota Kijang Innova baru ini? Sampaikan di kolom komentar dan simak video review kami ketika Innova baru diluncurkan!