Corolla Ke70
Cikarang, KompasOtomotif – Andalan teranyar Toyota di segmen sedan medium yang dikenalkan pada 8 Januari lalu, All-New Corolla Altis menurut, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo menemukan sambutan baik dari konsumen Indonesia.

“Buktinya, dalam seminggu sesudah diluncurkan, kita telah terima pesanan 170 unit,” jelasnya pada acara Journalist Test Drive guna media online dan harian pada 17-18 Januari kemudian di Cikarang, Jawa Barat. Padahal, pasar sedan menengah di Indonesia paling kecil.
Sedan: 2,9 persen
Di Indonesia penjualan total sedan tergolong kecil. Berdasarkan data whole sales yang didapatkan KompasOtomotif dari di antara anggota GAIKINDO, guna Januari – November 201 atau 11 bulan, penjualan total sedan dari sekian banyak segmen – supermewah hingga yang sangat murah – melulu 33.203 unit atau 2,9 persen dari total penjualan kendaraan penumpang dan komersial pada masa-masa yang sama, yakni 1.132.130 unit. Lebih sepertiga dari sedan tersebut, dipakai sebagai armada taksi, dengan jumlah 13.018 unit atau 1,1 persen dari total penjualan mobil di tanah air (11 bulan 2013).

Naik Kelas
Rahmat Samulo mengaku, Corolla yang sekitar ini dikategorikan sebagai sedan kecil atau kompak, kini naik ke ruang belajar medium. Hal tersebut tidak melulu menurut dimensi bodi, pun mesin yang dipakai (termasuk harga). Sekarang, panjang Corolla di atas 4,6 meter dan mesin 1.800 cc.
Saat diperkenalkan kesatu kali pada 1966 memakai mesin 1.100 cc. Kemudian kapasitas mesin ditingkatkan menjadi 1.200 cc, 1,300 cc dan 1.500 cc. Bahkan, di antara generasi atau model Corolla yang paling dekat dengan masyarakat Indonesia, yakni DX yang menggunakan mesin 1.300 cc (4K) pada pada mula 1980-an (generasi terakhir Corolla dengan gerak roda belakang (GRD), panjangnya melulu 4.050 – 4.105 mm, jauh lebih pendek atau kecil dikomparasikan Vios kini 4.100 m

Pada 1983, Corolla merasakan perubahan konsep teknis dratis, yakni dari gerak roda belakang menjadi gerak roda depan (GRD) dan dinamakan GL. Versi ini tidak cukup begitu berhasil dan diganti lagi dengan SE pada 1987. Namun yang unik dan pulang fenomenal ialah muncul Corolla GTi bermesin 1,.600 cc pada pada mula 1990-an dan lantas diteruskan oleh Great Corolla pada mula 1992 yang adalah generasi ke-7.
Waktu tersebut Great Corolla ditawarkan dengan opsi dua mesin 1.300 cc guna SE dan 1.600 cc guna SE-G. Pada 1994 Great Corolla melulu menggunakan satu mesin, yakni 1.600 cc, sistem injeksi yang pun menciptakan fenomenal di Indonesia.

Pada 1998, Toyota memasang mesin berkapasitas lebih besar, yakni 1.800 cc. Malah pada generasi ke-X, pada 2008, ditawarkan pula mesin 2.000 cc, mempertegas Corolla naik kelas. Ketika dikonfirmasi bahwa Corolla naik ruang belajar dan menggantikan posisi Corona, urusan tersebut dinyatakan oleh Rasmah Samulo dan pihak TAM lainnya.
“Kini kita menjual mesin 1.800 cc berdarkan survei pasar. Memang terdapat permintaan konsumen terhadap mesin 2.000 cc, tetapi berkisar 10 persen. Berdasarkan keterangan dari konsumen di segmen sedan Corolla, mereka lumayan puas dengan mesin 1.800 cc. Hanya modelnya diminta lebih gaya, sporty mengekor perkembangan jaman,” tegas Samulo.
Pilihan yang tersedia, tipe G guna transmisi manual 6 percepatan yang dipasarkan Rp 372 pun dan tipe V otomatik CVT (7 percepatan), dipasarkan Rp 407 juta.