Harga Honda Jazz 2018
Jakarta, KompasOtomotif – Meski sejumlah negara tetangga telah ada yang menjual Honda Jazz Hybrid, tetapi Honda Indonesia sampai ketika ini belum berencana guna memasukannya. Alasan itu yang menciptakan Honda Prospect Motor (HPM) lebih mendahulukan teknologi turbo yang telah diterapkan pada sejumlah produk barunya.

Baca : Honda Jazz “Facelift” Meluncur Agustus ?
Lalu apakah nantinya Jazz pun akan mengadopsi turbo laksana CR-V dan Civic, atau barangkali berencana memperkenalkan hibrida. Menjawab pertanyaan ini, Marketing and After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy, menjelaskan, antara teknologi hybrid dan turbo sebetulnya tidak dapat dipilih, dua-duanya sudah sama-sama berjalan ketika ini.

“Gini, hybrid tersebut menjadi teknologi transisi guna nantinya mobil dapat berjalan tanpa memakai bahan bakar, misalnya seperi listrik. Kalau turbo, pengembangan dari mesin konvensional yang memakai bahan bakar. Turbo bermanfaat untuk menaikan tenaga dengan menurunkan konsumsi bahan bakar yang dapat menekan gas buang, jadi dua-duanya tidak dapat dipilih inginkan yang mana, anda lihat dari segi benefit guna konsumen saja,” papar Jonfis saat mengobrol dengan media di Jakarta, Sabtu (17/6/2017).
Untuk Jazz Hybrid, sampai ketika ini HPM belum berencana guna memasukannya di Indonesia. Sedangkan untuk merealisasikan teknologi turbo di mesin 1.500 cc kepunyaan Jazz, dari segi harga menurut keterangan dari Jonfis tidak bakal menguntungkan untuk konsumen.

Hal ini bertolak belakang dengan penerapan turbo pada mesin CR-V. Berdasarkan keterangan dari Jonfis, CR-V mempunyai mesin besar dengan pajak yang lebih tinggi, sehingga ketika diturunkan kapasitasnya pajak pun ikut turun, dengan demikian ada pengalihan merealisasikan teknologi turbo yang berujung keuntungan untuk konsumen.

Baca : Honda Jazz “Hybrid” Meluncur di Malaysia
“CR-V punya mesin 2.400 cc dengan pajak 20 persen, ketika jadi 1.500 cc turun 10 persen (pajak). Dari situ terdapat kompensasi bila anda pasang turbo, jadi antara mesin mesin dan pajak terdapat kompensasi dan benefit guna konsumen, bila di Jazz harga tentu akan mahal,” ucap Jonfis.