A4 2012
MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Untuk Prof Samsul Rizal ilmu telah menjadi candu dan penting, masing-masing lulus satu tingkatan, dia hendak meraih tingkatan selanjutnya, walau sudah dilangsungkan guru besar dan menjadi rektor tak memupuskan hasratnya guna menuntut ilmu.

Pria yang familiar murah senyum dan ramah ini bermunculan dan besar dari family yang simpel di Idi Rayeuk, Aceh Timur, 8 Agustus 1962 silam. Samsul Rizal dikenal anak yang giat dan rajin.
Sejak kecil, Samsul Rizal terbiasa hidup prihatin. Sang ayah, yang berprofesi pedang tersebut berpenghasilan pas-pasan. Karenanya, Samsul Rizal setiap kembali sekolah menolong ayahnya berjualan keperluan sehari-hari family dan ongkos sekolah.
Pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Aceh Timur. Begitu lulus dari SMA, ia melanjutkan edukasi ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh. Dia memungut jurusan Teknik.

Samsul Rizal lulus S1 dengan predikat memuaskan. Karena nilai bagus dan motivasi belajar yang tinggi, dia mendapat beasiswa guna melanjutkan magister atau S2.
Beasiswa ini dimanfaatkan dengan baik, Samsul sukses menamatkan S2 di Master of Mechanical Tohoyasi, University of Technologi Jepang tepat waktu.
Samsul Rizal mempunyai prestasi yang bagus, pada 2001 kemudian dia menuntaskan program doktor di bidang Struktural Integrity Jepang.

Prestasi akademiknya termasuk bagus. Pada 1994 ia menemukan dosen teladan kesatu di Fakultas Teknik Unsyiah dan dosen teladan kedua di tingkat universitas. Pada 2004 ia pun terpilih sebagai peneliti terbaik kesatu di Unsyiah.
Pada tahun 2006 ia diandalkan sebagai Pembantu Rektor I. Saat tersebut tampuk pimpinan Rektor Unsyiah dipegang Profesor Darni Daud.
Sejak menjadi Pembantu Rektor I, Samsul Rizal dikenal sebagai pemimpin yang paling mudah didatangi dan diajak bertukar pikiran oleh dosen dan mahasiswa. Komitmennya terlihat saat ia mengucapkan kesiapannya menjadi pelayan untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan, dan siap didatangi kapanpun.

Pada 2012 Samsul Rizal diserahkan kepercayaan oleh Senat Unsyiah guna memimpin kampus yang dijuluki Jantong Hatee Rakyat Aceh itu, cocok dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137/MPK.A4/KP/2012 tertanggal 29 Maret 2012.
Sejak menjadi Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Rizal dapat mengubah kedudukan kampus tersebut dari akreditasi universitas dari C menjadi A. Selain tersebut sejumlah prodi di kampus Jantong Hate Rakyat Aceh tersebut juga mampu dinaikkan menjadi A.[]