Toyota Hilux 1997
Produksi Kijang di Indonesia berlanjut. Kandungan komponen lokal guna kesatu kalinya lebih dari 50 persen. Desain mobil ini berubah total, jauh lebih aerodinamis. Lantaran itu, rancangan generasi keempat ini lebih dikenal dengan sebutan Kijang Kapsul. Mobil ini adalah terobosan pada masanya. Karena varian tadinya tersedia hingga 18 model dengan opsi sasis pendek-panjang, sampai opsi mesin bensin dan diesel. Datangnya Kijang Kapsul Diesel ditujukan guna mengusik Isuzu Panther, MPV bermesin diesel yang saat tersebut mendominasi di segmennya.

Pada mula peluncurannya, Kijang Kapsul bermesin bensin masih menggunakan mesin 1,8 liter lama. Barulah tahun 2000, mesin jenis karburator diganti dengan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI). Mesin bensin Kijang Kapsul terdapat dalam dua pilihan, 1,8 liter dan 2,0 liter. Tapi, Kijang Kapsul bermesin 7K-E yang berkapasitas 1,8 liter lebih laku dibanding yang bermesin 1RZ-E berkapasitas 2,0 liter. Karena meski mesinnya lebih canggih, Kijang Kapsul 2.0 dinamakan lebih boros bahan bakar dibanding yang bermesin 1,8 liter. Sejak saat tersebut pula, transmisi Kijang Kapsul seluruhnya menggunakan transmisi manual 5-speed sebab manual 4-speed telah tak lagi ditawarkan.
Seiring kedatangan mesin berteknologi EFI, Kijang Kapsul pun mendapat penyegaran pada unsur eksterior. Toyota mengolah desain lampu utama menjadi ‘lampu kristal’. Bukan lampunya tercipta dari kristal, tapi sebab desain reflektor dan lokasi tinggal lampu yang lebih jernih. Jadilah Kijang Kapsul era ini dinamakan Kijang Kristal. Kebetulan, tipe tertinggi Kijang Kapsul mempunyai nama Kijang Krista. Sebagai informasi, di samping tipe Krista ada pun Kijang Kapsul Rangga. Namun Rangga di bina dari struktur rangka Kijang Kapsul yang berdimensi lebih pendek.
Di samping lampu, bemper depan dan lingkar roda berubah pula. Opsi pelek alloy 15-inci produksi Enkei terdapat untuk varian LSX dan SSX. Bagian dalamnya juga berubah. Warna interior dan desain lingkar kemudi diganti. Faktor keselamatan dinaikkan dengan dipasangnya sabuk pengaman guna penumpang yang duduk di kursi tengah.
Generasi keempat Kijang mendeklarasikan Indonesia sebagai basis buatan IMV (Innovative International Multi-Purpose Vehicle) Toyota secara global. Mobil ini diekspor ke negara yang lebih jauh dengan nama yang berbeda-beda. Di Malaysia dan Singapura mobil ini dipasarkan dengan nama toyota Unser. Sedangkan di Filipina Kijang menggunakan nama Toyota Revo. Nama Toyota Zace Surf digunakan di Taiwan, dan Toyota Zace guna Vietnam. Paling jauh Kijang dikirim ke Afrika Selatan sebagai Toyota Condor 4×4.

Ya, Kijang dipasarkan ke Afrika Selatan dengan sistem penggerak empat roda. Tak hanya itu, malahan Kijang Kapsul versi Afrika Selatan lebih modern lagi sebab dilengkapi airbag guna pengemudi dan AC Climate Control. Mesin yang dipakai pun lebih besar, mesin diesel berkapasitas 3,0 liter. Mobil ini berhenti diproduksi pada 2005 sebab digantikan Toyota Kijang Innova.
Perubahan besar-besaran terjadi pada 2004 saat Toyota mengenalkan Kijang Innova. Paska kedatangan Avanza di 2003, Toyota merasa Kijang butuh naik kelas. Kijang bertransformasi menjadi kendaraan ruang belajar menengah sampai-sampai menjadi lebih mewah dan harganya juga menjadi jauh lebih mahal dibanding sebelumnya.
Kijang Innova di bina di atas konstruksi platform IMV (International Multi-Purpose Vehicle) yang berbagi platform dengan Hilux dan Fortuner. Bersamaan dengan datangnya Innova, Kijang versi pickup telah tak terdapat lagi. Langkah Kijang pickup dilanjutkan oleh Toyota Hilux. Dengan kata lain, Hilux ialah versi pickup dari Kijang Innova dan Fortuner ialah versi Sport Utility Vehicle (SUV) dari mobil ini.
Bentuk bodi yang lebih membulat dan aerodinamis, sukses menambah tarafnya sebagai mobil yang lebih mewah. Mesin 1,8 liter hilang dan menyisakan mesin 1TR-FE berkapasitas 2,0 liter diperbanyak mesin baru 2TR-FE berkapasitas 2,7 liter. Keduanya telah berteknologi VVT-I (Variable Valve Timing Injection). Innova bermesin 2,7 liter diposisikan sebagai flagship dengan konfigurasi kursi tengah model captain seat. Dari luar tak terdapat bedanya dengan Innova 2.0. Hanya ada lambang 2.7 di pintu bagasi. Mesin 2,7 liter Innova, bertenaga 165 PS di 5.200 rpm dan memliki torsi 240 Nm di 3.800 rpm. Tipe ini melulu tersedia dalam opsi transmisi otomatis 4-speed. Sayang permintaan Innova bermesin bensin 2,7 liter yang sedikit sebab dikenal boros, menciptakan Toyota menghentikan produksinya.

Namun selain opsi mesin bensin, Innova pun masih terdapat dalam opsi mesin diesel. Kini mesin diesel 2,5 liter miliknya telah dibekali turbocharger. Mesin diesel baru ini mempunyai teknologi D4D atau Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection. Mesin ini memakai sistem injeksi dengan filter bahan bakar guna menghasilkan kualitas bahan bakar solar yang lebih baik dengan emisi gas buang yang rendah. Hasilnya, suara dan getaran mesin dieselnya menjadi lebih halus. Kijang generasi ini dirancang dengan sistem Direct Ignition System (DIS) dan penerapan pedal gas nirkabel (throttle by wire).
Sembilan tahun diproduksi, Innova merasakan tiga kali facelift. Penyegaran kesatu dilaksanakan pada 2008. Facelift kedua terjadi di 2011 dan terakhir pembaharuan dilaksanakan di 2013.
Kasta Kijang semakin meninggi. Kelahiran All New Kijang Innova di 2014 memperlihatkan hal itu. Saat persalinan mobil ini, Toyota mengklaim Innova ialah manifestasi dari kesan premium yang benar-benar bisa memanjakan family Indonesia.
Generasi teranyar Kijang diproduksi di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang pun memproduksi Toyota Fortuner, mempunyai kapasitas buatan sampai 130 ribu unit per tahun.

Memakai slogan ‘The Legend Reborn’, Toyota menyederhanakan line up Innova dengan melulu menjual 3 varian saja. Di samping tipe G, V dan Q, Kijang teranyar tersedia dalam opsi transmisi manual 5-speed dan otomatis 6-speed dengan sport sequential switchmatic.
Pilihan mesin yang tersedia, mesin bensin 1TR-FE berkapasitas 2,0 liter yang telah berteknologi Dual VVT-I. Mesin ini dianggap lebih tepat guna dibanding mesin VVT-I lamanya. Di samping itu, terdapat pula mesin turbo diesel 2GD-FTV berkapasitas 2,4 liter yang telah berteknologi VNT (Variable Nozzle Turbines).
Sebagai mobil mewah, fitur keselamatan Kijang tak lagi boleh tidak dipedulikan sederhana. Sisi safety memang menjadi di antara perhatian Toyota dalam menambah kualitas Kijang generasi teranyar ini. Fitur keselamatan standar rem ABS (Anti-lock Brake System) dengan EBD (Electronic Brake-force Distribution) dan dual SRS Airbags telah tersedia. Sistem Immobilizer dengan chip transponder di kunci yang mendeteksi identitas kunci, menambah ketenteraman Innova tipe V dan Q. Teknologi keselamatan lainnya yang sudah dipunyai di antaranya, Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Assist Control (HAC).
Harga generasi teranyar Kijang yang dipasarkan mulai Rp 298,7 juta sampai Rp 404,2 juta ini, sudah lumayan menjelaskan seberapa jauh lompatannya dibanding sebelumnya. Bahkan mula 2017 ini Toyota mengenalkan tipe beda dari Innova yang mempunyai nama Venturer. Toyota Innova Venturer Q AT Diesel sampai dijual dengan harga Rp 453,8 juta atau nyaris setengah miliar.

Kesuksesan Toyota di Indonesia, sedikit tidak sedikit dipengaruhi suksesnya Kijang di Indonesia. Selama 40 tahun usianya, dari generasi ke generasi, Kijang selalau sukses menjadi pemimpin pasar di segmennya. Tak heran mengapa, empiris lebih dari separuh abad menciptakan mobil di Indonesia menjadikan Toyota sebagai raksasa otomotif di Tanah Air. Eksistensi 40 tahun Kijang di Indonesia, bukti dirinya masih mempunyai tingkat keyakinan yang paling tinggi dari konsumen sampai kini.
Baca juga: Perjalanan Panjang Toyota Kijang Innova Di Indonesia (Part-I)