Toyota Hilux 2002
Toyota Supra adalah mobil sport produksi Jepang yang di buatan sama Toyota Motor Corporation dari tahun 1978 hingga 2002. Model-model Toyota Supra (Mark I-MarkII) tadinya berasal dari Toyota Celica. Sejak tahun 1986, Toyota Supra (Supra Mark III-MarkIV) bukan lagi bagian dari Celica. Toyota Supra pun mengadaptasi dari Toyota 200GT yaitu dari sisi mesin. Semua model Toyota Supra bermesin enam silinder segaris.

Generasi kesatu Supra sesungguhnya ialah Toyota Celica-Supra liftback, Awalnya, Celica-Supra mempunyai nama Celica-XX, tetapi pihak marketing Toyota Amerika tidak menyenangi nama tersebut, dan diganti dengan nama Celica-Supra.
Toyota Celica-Supra lebih panjang ukuran 129,5 mm ketimbang Toyota Celica reguler. Pintu dan unsur belakangnya sama laksana Celica namun panel depan yang memanjang guna mengakomodasi mesin enam silinder segaris bukan mesin 4 silinder kepunyaan Celica. Rencana mula Toyota guna Supra ketika itu ialah untuk membuatnya menjadi pesaing Nissan Fairlady Z.
Toyota Supra generasi kesatu ini bermesin 110 hp yang berasal dari mesin 2.000cc enam silinder segaris yang sudah menggunakan electronic fuel injection, serta menggunakan 5 percepatan manual atau 4 percepatan otomatis.

Untuk tahun 1982, generasi kedua diluncurkan, mesin Celica Supra sekarang berkapasitas 2.759 cc 12-katup (2 katup per silinder) DOHC 5M-GE dan berbekal transmisi 5 kecepatan guna mengendalikan sebesar 145 hp. Dengan memakai rasio kompresi 8.8:1, Toyota Celica-Supra dapat mencatat masa-masa 0-100 km/h dalam 9,8 detik.
Toyota menambah tenaga Toyota Supra menjadi 150 hp satu tahun kemudian, berkat mesinnya yang berpindah dari vakum menjadi penyalur elektronik, tapi urusan itu tidak terlalu menambah daya. Baru tahun 1984 Toyota mengerjakan sedikit evolusi pada Supra, dan kekuatan bertambah meningkat pada model manual sampai 160 tenaga kuda.
Peningkatan tersebut dijangkau dengan evolusi pada intake manifold dan penambahan rasio kompresi menjadi 9.2:1. Perubahan lainnya ialah rasio gigi berpindah ke 4.30 : 1.

Supra mengalami perubahan pada tahun 1985. Di sisi mesin, output daya bertambah dan seluruh Supra tahun ini mempunyai jumlah yang sama pada tenaganya (baik otomatis dan 5-kecepatan). Mesin didesain ulang dengan mengangkat throttle position sensor (TPS) serta sistem EGR. Dengan sedikit penambahan daya Supra dapat berakselerasi dari 0-100 kp/h dalam 8,4 detik dan dengan kecepatan maksimum 137 km/h.
Generasi ketiga Supra A70, atau Mark III, diperkenalkan Mei 1986 dan secara resmi mengasingkan diri dari Celica. Sedangkan Celica menjadi sport berpenggerak roda depan, dan Supra menjaga citranya sebagai mobil sport atau GT berpenggerak roda belakang.
Supra A70 ini didukung oleh mesin berkapasitas 3.0 liter DOHC enam silinder segaris bertenaga 200 yenaga kuda. Fitur utama tergolong suspensi dikontrol secara elektronik independen (Toyota Electronic Modulated Suspension – TEMS), dan atap yang dapat dilepas.
Supra Turbo diperkenalkan pada tahun 1987 telah mempunyai intercooled, turbo dengan mesin 6-silinder 3.0 liter bertenaga 230 tenaga kuda. Supra Turbo pun sudah mempunyai pendingin oli mesin dan spoiler belakang yang terintegrasi, limited slip differential (LSD), TEMS, Anti-Lock Braking System (ABS). Tetapi pada tahun ini melulu 1000 model yang diproduksi. Tidak tidak sedikit perubahan hingga dikeluarkannya Supra Mark IV tahun 1992.

Toyota mulai serius menciptakan mobil berperforma tinggi dengan mengangkat Supra Mark IV (A80) yang dipersenjatai oleh mesin Toyota 2JZ-GE yang menyemburkan daya sebesar 220 hp di 5800 RPM dengan dua opsi transmisi manual 6 kecepatan atau otomatis 4 kecepatan. Supra Mark IV pun diproduksi dengan opsi mesin Twin Turbo yakni Toyota 2JZ-GTE yang dapat menyemburkan daya sebesar 276 hp.
Bahkan Toyota mengupgrade mesin Supra denganmeningkatkan keluaran daya hingga 320 hp pada 5600 rpm. Varian turbocharged dapat mencapai 0-100 km/h dalam 4,6. detik dan 13,1 detik pada jarak 402 m dengan kecepatan puncak 175 km/h. Versi turbo mempunyai top speed 285 km/h, namun mobil diberi batas hanya 180 km/h di Jepang dan 250 km/h di lokasi lain. Twin turbo pada Supra bermanfaat secara sequential yakni turbo kesatu bakal bekerja pada RPM yang rendah dan turbo kedua bekerja pada rpm tinggi jadi tenaga yang di keluarkan lebih efisien.
Sayangnya, Toyota mesti menyuntik mati Supra pada 2002 dikarenakan ketentuan emisi gas buang. Dalam masa-masa dekat, Toyota dijadwalkan untuk mencetuskan nama Supra dengan berbagi komponen bareng BMW.