Mazda 2 2006
Tahun 2015 tampaknya menjadi tahun yang lesu untuk industri otomatif. Kendati demikian, Mazda masih dapat mencetak menambah penjualan. Di tahun 2015 penjualan mobil Mazda naik tipis 2%, yakni sebesar 9.334 unit dikomparasikan tahun 2014. Penjualan ini sendiri didominasi oleh produk SUV tumpuan mereka yakni New Mazda CX-5 dengan total 48% dari penjualan.

Posisi kedua diduduki oleh All New Mazda2 sebesar 32%, produk ini juga sukses mencatat pertubuhan sebesar 67% di tahun 2015. All new Mazda2 pun sukses dalam meraih pangsa pasar sebesar 9.8%, disusul oleh Mazda CX-5 sebesar 11.8% dan Mazda Biante sebesar 34.7%. Secara borongan penjualan ini ternyata dapat menaikkan pangsa pasar Mazda secara keseluruhan, dari 0.1% menjadi 0.9% di tahun 2015.

Bagi Keizo Okue, Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia, momentum ini menjadi masa-masa yang tepat guna kembali membuka satu dealer baru Mazda di wilayah Puri Indah Jakarta Barat. Dengan dibukanya dealer baru ini, tentunya bakal semakin meningkatkan jaringan Mazda yang dari 45 menjadi 46 di Indonesia. Namun guna pembukaanya sendiri, ia masih belum mau tidak sedikit bicara.
Ttahun 2015 Mazda pun baru saja mengerjakan perluasan pada Parts Distribution Center (PDC) Mazda dari 3.600 m2 menjadi 6.000 m2. Namun, Keizo masih berhati-hati dalam memutuskan strategi di tahun 2016.”Tahun ini bakal menjadi tahun yang berat untuk industri otomotif di Indonesia, kami sendiri masih meraba-raba akan laksana apa tahun ini,” ujarnya dengan serius.

Ia juga tak berani berkomentar tidak sedikit dengan sekian banyak asumsi penjualan otomotif di Indonesia. Menurutnya, ketika ini terlalu tidak sedikit asumsi-asumsi yang bermunculan, entah tersebut penjualan yang naik atau turun. Para pelaku di industri otomatif pun ingin mengambil tahapan yang hati-hati serta tidak gegabah.
Mazda juga berencana bakal berfokus pada penjualan dan kepuasan pelanggan, sebab di tahun ini mereka bercita-cita bisa semakin menancapkan taring mereka di Indonesia. Kepuasan pelanggan menjadi kunci utama suksesnya industri otomotif. Sayangnya, perusahaan yang masuk ke Indonesia tahun 2006 ini, masih belum mempunyai strategi tentu kecuali semakin mendekatkan Mazda dengan konsumen.

Mereka juga berencana akan menerbitkan satu produk SUV tumpuan di 2016, tetapi kapan pastinya, Keizo lagi-lagi bungkam, meskipun ia menyiratkan perkiraanya di bulan ini. Ia bercita-cita produk baru tersebut akan mampu menambah penjualan di 2016, walau dirinya pesimis dengan pasar Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari Sudirman MR, Ketua Umum Gaikindo Indonesia, di tahun 2015 penjualan wholesale (dari pabrik ke distributor) sejumlah 1.013.000 unit atau turun 1,4% dari tahun 2014. Di tahun 2016 ditebak hanya bakal ada penjualan sejumlah 1.050.000 unit. Namun urusan itu ditolak oleh Keizo,”Seperti yang saya bilang tadi, semuanya itu melulu asumsi. Saya sendiri merasa bakal terjual tidak cukup dari 1.000.000 unit,” tutup lelaki asal Jepang ini. (EVA)