Q5 2014
Bagi peminat jalur off-road, mereka sering diciptakan bingung antara mobil berpenggerak empat roda, atau lebih tidak jarang disebut 4×4, dengan yang berpenggerak seluruh roda atau all-wheel drive (AWD).

Cara kerjanya hampir sama saja, tetapi 4×4 seringkali mengacu pada sistem yang tidak permanen sedangkan AWD mempunyai sifat terus-menerus.
“Biasanya guna mobil 4×4 terdapat tombol pengaturnya, sistem dapat dimatikan guna kembali ke 4×2 (penggerak dua roda), atau di-locked,” jelas oleh Tjahjadi Nirjana, Deputy General Manager Sales PT Motor Image Indonesia selaku agen pemegang merk spesialis mobil AWD, Subaru.
Sementara guna mobil berteknologi AWD, keempat roda punya tenaga dan tidak dapat dimatikan secara manual, sebab semua ditata komputer.
Sistem ini lebih canggih, di mana komputer mengatur penyaluran tenaga ke masing-masing ban secara proporsional. Misalnya saat melewati genangan, ban yang di atas air bakal kehilangan daya cengkeram atau grip, dan komputer akan mengalirkan tenaga ke tiga ban beda yang bebas hambatan sampai-sampai kinerja dan kestabilan mobil tak terpengaruh.
Sistem ini diterapkan di nyaris seluruh mobil keluaran Subaru atau sport utility vehicle (SUV) mewah laksana Audi Q5, ujar Tjahjadi.
“Sedangkan mobil 4×4 lebih tidak sedikit dipakai ke heavy duty truck, yang dapat disetel pulang ke 4×2, pokoknya yang berbasis truck (pickup),” kata Tjahjadi.

Jeep Wrangler Rubicon 4×4.
“Di mobil anda tidak ada tombol guna pindah ke 4×2, tidak ada opsi high dan low, tidak terdapat kunci differential, seluruh dikendalikan komputer,” ujar Tjahjadi.

Untuk kontur jalan yang fanatik seperti di perbukitan, menyeberangi sungai atau menerabas bebatuan besar lebih pas memakai mobil 4×4 yang seringkali mempunyai ground clearance paling tinggi.
Sementara tersebut mobil berteknologi AWD sangat bermanfaat di jalan aspal biasa yang licin terguyur hujan, jalan bersalju, jalan tanah atau gravel (kerikil) atau guna manuver drift di trek.
Di samping menambah kinerja mobil guna sport, teknologi AWD pun dimaksudkan guna meningkatkan hal keselamatan sebab mobil lebih stabil di jalan licin, tikungan tajam, atau jalan berpasir dikomparasikan mobil berpenggerak dua roda.