Toyota Celica 1978
Toyota Supra. Siapa yang tak kenal dengan sport coupe dari negeri matahari keluar ini. Pamornya merangkak ketika Sony Computer Entertainment merilis game Gran Turismo guna PS1 1997 lalu.

Makin meroket ketika model generasi keempatnya (JZA80) menjadi properti utama film Box Office Fast and Furious yang menjadi besutan Almarhum Paul Walker. Coupe targa roof berkelir oranye tersebut seolah-olah menjadi senjata pamungkas Brian (Paul Walker) dalam mengamankan keluarga Toretto yang dibintangi oleh Vin Diesel.
Foto : driverweekly
Toyota Supra kesatu kali dikenalkan pada 1978 silam di Jepang. Model Mark I atau MK I ini adalah sebuah mobil sport yang dikembangkan dari Toyota Celica Liftback. Fastback coupe generasi kesatu ini beredar mulai 1978 sampai 1981 dan mulai menjalani ekspor terbit Jepang pada 1979.
Ada tiga jenis mesin yang ketika itu dipakai Supra berkode sasis A40. M-EU 1.998 cc, 4M-E 2.563 cc dan 5M-E 2.759 cc. Ketiganya muncul dalam konfigurasi piston enam silinder segaris.

Foto : s-media
Peremajaan mulai dilaksanakan di generasi kedua Supra. Ubahan besar-besaran dilaksanakan Toyota pada sport coupe berkode sasis A60 ini. Lampu utama model flipflop dipakai karena seolah menjadi suatu menu wajib suatu mobil sport masa itu.
Supra A60 diproduksi mulai 1981 sampai 1986 dengan sejumlah pilihan mesin yang dicocokkan dengan keperluan konsumen di setiap negara pemasarannya.
Mesin bertenaga induksi diperkenalkan kesatu kali pada Supra Mark II atau MK II lewat M-TEU 1.998 cc Turbocharger dan M-TE 1.998 cc Turbocharger. Empat lainnya 1G-EU dan 1G-GEU 1.998 cc serta 5M-E dan 5M-GE 2.759 cc muncul dengan Normally Aspirated (N/A) enam silinder segaris.

Foto : BBSRSZone
Ketika aerodinamika mulai menjadi penting, Toyota pulang merevisi garis-garis tajam Supra di generasi selanjutnya. Pada 1986, Supra Mark III atau MK III mulai dikenalkan hingga 1991.
Mesin legendaris Toyota JZ Turbo mulai dipakai pada Supra berkode sasis A70 ini. Yaitu 1JZ-GTE 2.491 cc Turbocharger enam silinder segaris. Sementara tersebut sumber tenaga berkode 7M-GTE 2.954 cc Turbocharger menjadi mesin dengan kapasitas terbesar untuk Supra ketika itu.
Bagi konsumen yang hendak mengendarai Supra dengan konsumsi bbm yang lebih hemat, Toyota pun melansir dua mesin Normally Aspirated (N/A). Diantaranya 1G-GTE 1.998 cc dan 7M-GE 2.954 cc.

Foto : carshowroom
Inilah varian Supra sangat populer di semua dunia. Generasi keempat dengan kode sasis A80 menjadi mobil most wanted untuk penggila kecepatan dimanapun berkat hempasan tenaga dari mesin 2JZ-GTE 2.997 cc Twin Turbo.
Mesin enam silinder bertenaga sampai 276 dk dan torsi 451 Nm ini adalah hasil kolaborasi antara Toyota dan Hitachi di unsur peranti induksi udara Twin Turbocharger. Di 1997 Toyota mengaplikasikan sistem katup variabel di unsur kepala silindernya sampai-sampai tenaganya meningkat menjadi 321 dk.
Supra A80 mulai diproduksi mulai 1993 hingga 2002. Ini ialah sejarah terpanjang buatan Supra rancangan Isao Tsuzuki di dunia. Hingga ketika ini, fastback coupe Mark IV atau MK IV ini masih dikejar oleh konsumen guna sekedar dikumpulkan atau sebagai besutan kompetisi.

Di Indonesia. Toyota Supra tak pernah dipasarkan secara sah oleh PT Toyota Astra Motor sebagai Agen Pemegang Merek Toyota di tanah air. Namun sejumlah pemilik Supra disini sukses mendapatkannya lewat jaringan Importir Umum yang mendistribusikannya ke tanah air.