Category: Review

Chevrolet Estate atau Magnum adalah mobil keluarga yang dirancang dengan desain yang elegan dan stylish. Mobil ini memiliki beberapa kelebihan seperti kapasitas ruang yang luas, kenyamanan yang baik, dan performa mesin yang tangguh.

Kelebihan pertama dari Chevrolet Estate / Magnum adalah kapasitas ruang yang luas. Mobil ini dilengkapi dengan ruang bagasi yang besar sehingga cocok untuk keluarga atau orang yang sering bepergian dengan banyak barang. Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan ruang kabin yang lega sehingga nyaman digunakan untuk perjalanan jauh.

Kelebihan kedua dari Chevrolet Estate / Magnum adalah kenyamanan yang baik. Mobil ini dilengkapi dengan sistem suspensi yang baik sehingga dapat menyerap getaran jalan yang buruk sehingga memberikan kenyamanan saat berkendara. Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan sistem AC yang kuat sehingga dapat menjaga suhu di dalam mobil tetap sejuk.

Kelebihan ketiga dari Chevrolet Estate / Magnum adalah performa mesin yang tangguh. Mobil ini dilengkapi dengan mesin berkapasitas besar yang dapat menghasilkan tenaga yang cukup untuk menggerakkan mobil dengan baik. Selain itu, mesin ini juga dilengkapi dengan sistem transmisi yang baik sehingga dapat memberikan performa yang baik saat digunakan di jalanan yang berat.

Namun, seperti setiap mobil, Chevrolet Estate / Magnum juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan pertama adalah konsumsi bahan bakar yang cukup tinggi. Karena ukuran mesin yang besar dan kapasitas mobil yang besar, mobil ini membutuhkan banyak bahan bakar untuk digerakkan.

Kekurangan kedua adalah harga yang cukup tinggi. Harga Chevrolet Estate / Magnum cukup mahal dibandingkan dengan mobil keluarga lain yang sejenis.

Kekurangan ketiga adalah perawatan yang cukup mahal. Karena mesin yang besar dan komponen yang rumit, perawatan mobil ini cukup mahal dan harus dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman.

Secara keseluruhan Chevrolet Estate / Magnum adalah mobil keluarga yang baik dengan kapasitas ruang yang luas, kenyamanan yang baik, dan performa mesin yang tangguh. Namun, kekurangan seperti konsumsi bahan bakar yang t

Chevrolet Estate atau yang dikenal juga dengan nama Chevrolet Magnum adalah salah satu mobil keluarga yang dikeluarkan oleh Chevrolet pada tahun 1978 hingga 1985. Kelebihan utama dari Chevrolet Estate adalah kapasitas ruang kargo yang luas, yang memungkinkan Anda untuk mengangkut barang-barang besar dan berat dengan mudah. Selain itu, mobil ini juga memiliki desain yang elegan dan sporty, serta performa mesin yang cukup kuat.

Namun, ada beberapa kekurangan dari Chevrolet Estate yang perlu diperhatikan. Pertama, mobil ini cenderung memiliki masalah dengan sistem transmisi, sehingga Anda harus mengecek dan memperbaiki sistem transmisi secara teratur. Kedua, Chevrolet Estate juga cenderung memiliki masalah dengan sistem suspensi, sehingga Anda harus mengecek dan memperbaiki sistem suspensi secara teratur.

Selain itu, mobil ini juga cenderung memiliki masalah dengan sistem pendingin, sehingga Anda harus mengecek dan memperbaiki sistem pendingin secara teratur. Namun, jika Anda mencari mobil keluarga yang memiliki kapasitas ruang kargo yang luas dan performa mesin yang cukup kuat, maka Chevrolet Estate adalah pilihan yang baik.

Secara keseluruhan, Chevrolet Estate adalah mobil yang cukup baik untuk digunakan sebagai mobil keluarga. Namun, Anda harus siap untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk perawatan dan perbaikan yang diperlukan. Sebaiknya jangan lupa untuk selalu memperhatikan kondisi mobil tersebut dan melakukan perawatan rutin untuk menjaga kondisi mobil tetap baik.

Toyota Corolla GL & SE Saloon adalah varian dari mobil Toyota Corolla yang populer di pasaran. Mobil ini menawarkan beragam fitur dan teknologi yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk keluarga atau individu yang mencari mobil dengan desain elegan dan kualitas yang baik. Namun, seperti setiap mobil lainnya, Toyota Corolla GL & SE Saloon juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Toyota Corolla GL & SE Saloon:

1. Desain elegan: Toyota Corolla GL & SE Saloon memiliki desain yang elegan dan sporty yang menarik perhatian.
2. Performa mesin yang baik: Mobil ini dilengkapi dengan mesin yang kuat dan efisien, sehingga dapat memberikan performa yang baik.
3. Fitur keselamatan yang lengkap: Toyota Corolla GL & SE Saloon dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti airbag, rem ABS, dan lain-lain.
4. Konsumsi bahan bakar yang efisien: Mobil ini dilengkapi dengan teknologi yang membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
5. Kabin yang luas: Toyota Corolla GL & SE Saloon memiliki kabin yang cukup luas dan nyaman untuk penumpang.

Kekurangan Toyota Corolla GL & SE Saloon:

1. Harga yang cukup mahal: Toyota Corolla GL & SE Saloon memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan dengan mobil lain dikelasnya.
2. Dapat terasa kurang stabil pada jalan yang tidak rata.
3. Fitur-fitur tambahan seperti kamera parkir dan navigasi dapat dikenakan biaya tambahan.
4. Pada varian tertentu tidak dilengkapi dengan fitur multimedia seperti sistem audio yang canggih.
5. Pada varian tertentu juga tidak dilengkapi dengan fitur keamanan seperti sensor parkir.

Secara keseluruhan, Toyota Corolla GL & SE Saloon adalah pilihan yang baik untuk mereka yang mencari mobil dengan desain elegan, performa mesin yang baik, dan fitur keselamatan yang lengkap. Namun, harga yang cukup mahal dan beberapa kekurangan lainnya harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk membeli mobil ini.

Honda Brio 2017

Bogor, KompasOtomotif – Honda Brio RS sebagai kasta tertinggi model Brio punya pembeda dibanding saudaranya model low cost green car (LCGC) Brio Satya. RS punya seluruh kelengkapan Satya namun dengan ekstra karakter sporty. Apa saja ekstra itu, inilah ulasannya.

Desain tubuh

Dimensi RS tidak beda, panjang 3,64m, lebar 1,68 m, dan tinggi 1,485 m. Wajah depan juga begitu, lampu depan dan grilnya yang mencontek Mobilio sama laksana Satya. Bedanya, RS memakai lampu proyektor plus LED.

Beda beda eksterior yang langsung kentara yakni pelek, RS memakai desain laksana Mobilio ukuran 15 inci, sementara Satya 14 inci. Lain pelek, beda ban. RS menggunakan ban Bridgestone Potenza 185/55 sementara Satya Dunlop Ensave 175/55.

Di bodi samping bodi RS ada side under spoiler dan garnish di bawah kaca belakang lebih kecil dari Satya. Spion RS dapat melipat elektrik, di unsur penutupnya pun ada lampu sein. Pada Satya, sein menempel di bodi samping.

Interior

Paling mudah memisahkan interior RS dan Satya lewat warna. Nuansa kabin RS bertajuk hitam, warna pelapis jok pun hitam inilah jahitan jingga sementara warna Satya ivory. Headunit RS lebih banyak dibanding Satya, ukurannya 6,2 inci layar sentuh.

Ada empat speaker di setiap pintu Satya, namun RS punya ekstra tweeter. Sajian sistem audio RS yang KompasOtomotif rasakan ketika test drive ke Bogor pekan kemudian jadi pemanja tersendiri.

Sporty

Sumber tenaga 1.2L i-VTEC telah dibenahi, sekarang tenaganya bertambah meniadi 90 PS (sebelumnya 88 PS) dan torsi menjanjak 110 Nm (sebelumnya 109 Nm). Tidak terdapat perbedaan spesifikasi mesin pada RS dan Satya.

Sejak Honda Prospect Motor (HPM) menghentikan penjualan mesin 1.3L pada 2013, sekarang duo Brio memakai mesin yang sama, 1.2L. Nah pada edisi facelift 2016, biar mendapat pembeda, RS diciptakan lebih kental rasa sporty sebab suspensinya dibuat kaku.

Karakter pengendalian ini jadi pembeda sangat signifikan hal performa. Berdasarkan keterangan dari Muhamad Zuhdi, Service Senior Manager HPM, perbedaan suspensi pada RS dan Satya terdapat pada damping force dan spring rate.

RS tidak bisa keringanan pajak dari pemerintah karena bukan LCGC. RS terdapat dua varian transmisi, manual Rp 159,7 juta dan CVT Rp 174,7 juta. Sedangkan Satya terdiri dari tiga varian, S manual Rp 129,6 juta sebagai basis harga, E manual Rp 134,6 juta, dan E CVT Rp 149,6 juta.

RS dan Satya punya opsi warna Brilliant Spoty Blue Metallic, Crystal Black Pearl, Modern Steel Metallic, Lunar Silver Metallic, Taffeta White. Selain tersebut ada warna Passion Red Pearl eksklusif RS dan Rallye Red eksklusif Satya.

Toyota 1996

Merayakan usia panjangnya yang menjangkau 4 dasawarsa lebih, Toyota Indonesia menciptakan acara istimewa di lokasi spesial, Ciputra Artpreneur Jakarta, pada Sabtu (29/10) malam. Para mantan presiden direktur TAM diundang. Begitu pula dengan penyalur kesatunya, yang merintis pemasaran Toyota ke semua Indonesia, tergolong perusahaan family Kalla yang menguasai pasar Sulawesi Selatan. Tak heran bila Wakil Presiden Jusuf Kalla muncul dalam perayaan istimewa ini pada akhir pekan lalu.

“Setiap hadiri acara Toyota, saya tak sempat apakah sebagai Wakil Presiden atau family besar Toyota Indonesia. Karena lebih dari 45 tahun family kami sebagai diler Toyota,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat menyerahkan sambutan, Sabtu malam lalu.

Berdasarkan keterangan dari JK, Toyota sukses di Indonesia sebab tiga hal, yaitu konsumen, distribusi, dan manufakturing/pabrik. Inilah yang menciptakan Toyota besar di Indonesia dan terdapat di mana-mana. “Begitu telah komitmen, Toyota tentu merealisasikannya. Dalam urusan kualitas pun begitu.”

Ya, Toyota sekarang menjadi brand kendaraan bermotor roda empat sangat populer di Indonesia. Statusnya sebagai raja di pasar otomotif Indonesia tak tergoyahkan sampai kini, dengan pangsa pasar 36% per September 2016. Hasil ini pun membawa Toyota Indonesia sebagai donatur terbesar keempat pasar Toyota secara global, sesudah Jepang, Amerika Serikat, dan Media color=’red’> mengupayakan merangkum fakta-fakta unik dalam keberadaan perjalanan 45 tahun Toyota di Indonesia. Berikut hasilnya:

1. Pendirian PT Toyota-Astra Motor sebagai importir kendaraan Toyota di Indonesia, pada 1971;

2. Pendirian PT Multi Astra, pabrik perakitan kendaraan Toyota, pada 1973;

3. Pendirian PT Toyota Mobilindo, pabrik pembuat bodi kendaaraan, 1976;

4. Peluncuran mobil buatan kesatu, Toyota Kijang Generasi I, 1977;

5. Pendirian PT Toyota Engine Indonesia, pabrik mesin Toyota kesatu di Indonesia, 1984;

6. Ekspor perdana Toyota Kijang Super ke lima negara di Asia Pasifik, 1987;

7. Merger empat perusahaan; PT Toyota-Astra Motor, Multi Astra, Toyota Mobilindo, dan Toyota Engine Indonesia, menjadi PT Toyota-Astra Motor, 1989;

8. Produksi kendaraan satu juta unit, 1996;

9. Peresmian pabrik terintegrasi Toyota di Karawang, Jawa Barat, 2000;

10. Toyota-Astra Motor dibagi menjadi dua, yaitu PT Toyota-Astra Motor (baru) dengan konsentrasi penjualan dalam negeri dan purnajual, dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang konsentrasi di buatan dan ekspor, 2003;

11. Peluncuran Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, kolaborasi perdana Toyota dan Daihatsu di Indonesia, 2004;

12. Investasi baru Toyata secara grup sebesar Rp 13 triliun, 2012;

13. Peresmian pabrik Toyota Karawang 2 dan buatan lokal Etios Valco, 2013

14. Produksi lokal sedan hatchback Yaris dan ekspor Vios ke Timur Tengah, 2014;

15. Peluncuran All New Kijang Innova, Generasi ke-6, 2015;

16.Peresmian pabrik baru Karawang 3 dan peluncuran Calya dan Sigra, kolaborasi keempat Toyota-Daihatsu, 2016;

17. Volume ekspor Toyota Indonesia tembus satu juta unit, tepatnya 1.001.726 unit, ke lebih 80 negara, September 2016;

18. Populasi mobil Toyota di Indonesia menjangkau 4,9 juta unit, dari 22 model dan 8 model Lexus, Oktober 2016;

19. Ada 292 outlet sah Toyota di semua Indonesia, Oktober 2016. [ega]

Harga Avanza 2010

Mitsubishi mulai mengenalkan mobil family berbasis XM Concept. Mobil yang kabarnya disebut Xpander ini, siap bertarung di ruang belajar Low MPV dengan Toyota Avanza, Honda Mobilio dan semua kompetitor lainnya. Namun dengan spesifikasinya, mobil yang seharusnya sangat khawatir malah Honda BR-V.

Anggota keluarga teranyar PT Honda Prospect Motor ini, mengedepankan konsep Low SUV. Honda pun mengenalkan spesies ini, sebagai crossover atau peranakan dari bibit MPV dan SUV. Komposisi harganya juga unik, Rp 233-268 juta lebih tercapai dari HR-V. Karenanya, BR-V dicantumkan embel-embel Low di depan nama Sport Utility Vehiclenya.

Dengan konsep crossover, BR-V sempat digadang sebagai pengemban spesifikasi dimensi terbaik. Kala perkenalan, ground clearancenya disebut menjangkau 201 mm, lebih tinggi 1 mm dari Daihatsu Terios atau Toyota Rush yang notabene bermunculan lebih dulu. Di sinilah kemudian Expander datang mengancam. Tanpa menyinggung dirinya SUV sejati, ground clearancenya menjangkau 205 mm! Artinya, daya jelajahnya dipastikan berpotensi lebih tangguh ketimbang LSUV Honda.

Kepiawaian Mitsubishi meracik SUV, diterapkan dengan cermat kala merancang Expander. Mereka tampak enggan sekadar jadi followers di segmen Low MPV, yang cuma dapat mengikuti gaya main kompetitor. Mitsubishi mengupayakan pendekatan beda dengan menyerahkan DNA Pajero yang menjadi ikon brand berlambang tiga berlian ini guna meningkatkan keterampilan MPV-nya.

Memang brand ini sudah menyatakan sejak awal, konsep MPV dan SUV dibaurkan dalam satu wahana mempunyai nama XM Concept. Namun ketika perkenalannya kemarin, ketimbang menyinggung mobil ini sebagai Low SUV, Mitsubishi memilih mengonsepkannya dengan tagline Next Generation MPV.

Hal tersebut pun berkali-kali dikumandangkan oleh Kyoya Kondo, orang nomor satu di Mitsubishi Indonesia; “Produk baru yang khas ini, memadukan kenyamanan spektakuler dan fleksibilitas dari suatu MPV, dengan performa, kekuatan dan ketangguhan suatu SUV.”

Harga Parameter ini juga Honda tak dapat tinggal diam. Salah tahapan maka Low SUV mereka dapat tenggelam namanya di pasaran. Produk Mitsubishi dipasarkan dengan harga yang jauh lebih murah dibanding BR-V. Meski, belum mengemukakan detailnya, tetapi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) melafalkan bahwa harga Small MPV tersebut mulai Rp 189-246 juta.

Nominal tersebut tentu mempunyai diferensiasi yang lumayan mengancam Honda. Secara psikologis, harga Expander di bawah Rp 200 juta, BR-V menjangkau lebih dari Rp 250 juta. Kedua urusan ini saja (ground clearance dan harga) sudah lumayan menjabarkan bagaimana kedatangan Mitsubishi Expander menjadi ancaman bukan saja untuk para pemain di ruang belajar Low MPV, namun pun Low SUV.

Mitsubishi telah berencana guna memproduksi Next Generation MPV selama 60 ribu unit pertahunnya untuk penyaluran domestik. Tapi tersebut dengan target pasar Low MPV. Well, segmentasi toh melulu ada di level distributor, di mata masyarakat, mereka umumnya memutuskan kapabilitas kendaraan, dan harga. Tanpa peduli apa nama segmen yang disebut semua Agen Pemegang Merek.

Untuk diketahui, semester mula 2017 ini penjualan BR-V menjangkau 11.917 unit (Sumber : GAIKINDO, Juli 2017). Jika performanya stabil sampai akhir tahun, maka angka 22-25 ribu unit di tahun ini bukanlah soal. Akankah penjualan Expander yang dibuka sejak Agustus nanti menggoyang pendapatan pasar LSUV Honda? Kita lihat saja. (Van)

Baca Juga : Perbandingan Dimensi Mitsubishi Expander dan Rival

Corvette C7

Secara resmi, Chevrolet mengenalkan Corvette ZR1 teranyar untuk model 2019 di Dubai. General Motors (GM) memilih kota Dubai guna debut global sebagai format perayaan lahirnya pulang ZR1 di generasi C7. Sebelumnya, ZR1 terdapat di generasi Corvette 1979, C4 di 1990 dan C6 2009. Chevrolet juga menegaskan, mereka tidak menciptakan ZR1 di masing-masing generasi.

Varian tercepat ini berbagi tidak sedikit komponen dengan Corvette Z06, namun mendapat ekstra tenaga, aerodinamika dan pembenahan di segala sektor. Melalui ZR1 juga, Chevy mengindikasikan keseriusannya di dunia supercar, menantang supremasi pabrikan-pabrikan asal Italia.

Perkenalan Chevrolet Corvette ZR1 yang dilaksanakan secara tertutup, tepat sejumlah hari sebelum pameran Dubai Auto Show berlangsung. Tampaknya Chevy hendak mengambil hati penduduk Dubai. Kota ini mempunyai pertumbuhan populasi supercar yang paling tinggi se-Timur Tengah. Terang saja, menjadi pasar potensial yang begitu menjanjikan untuk menjual ZR1. Penjualannya dilaksanakan serentak tahun depan. Perakitannya dilangsungkan di pabrik Bowling Green di Kentucky, Amerika Serikat dan produksinya tidak dibatasi.

Berbagai rinci turut diumbar dalam acara perkenalan itu. Mesinnya tetap menggunakan V8 small block 6,2-liter racikan GM sendiri. Pihak pabrikan menyebut, mesin ini adalah versi pengembangan dari LT5 supercharger. Tenaga didapatkan mencapai 755 hp dan torsi sebesar 970 Nm.

Supercharger yang digunakan bukan unit sama laksana di ZR1 2009 atau Z06 2015. Mereknya Eaton dan lebih banyak 7,4 cm dari biasa. Sistem pendinginnya juga disebutkan lebih tepat guna dibanding mesin supercharger di Z06. Supercharger yang lebih berat pasti menambah mutu keseluruhan. Bagi itu, butuh ada penataan distribusi mutu dengan menciptakan jarak poros roda depan lebih lebar 1,3 cm supaya tetap gesit ketika menikung.

Transmisi masih menjaga manual 7-speed.Tapi kini pun diberi opsi transmisi otomatis guna kesatu kalinya, dengan 8 tingkat percepatan plus paddle shift. Sebelumnya terdapat spekulasi akan memakai matik 10-speed yang dikembangkan bersama Ford, namun pihak Chevy menyatakan ketidakcocokan dengan konstruksi Corvette. Walau demikian, transmisi matik 8-speed sudah merasakan update supaya mampu beralih semakin cepat lagi.

Tampilan ZR1 tak kalah galak dengan rinci performa buasnya. Banyak memakai komponen serat karbon guna mengejar mutu ringan. Hood scoop serat karbon yang menutupi mesin, sengaja tidak diciptakan terlampau tinggi supaya pengemudi tetap bisa duduk serendah barangkali di balik kemudi. Wajah depan baru serba terbuka, seolah enggan menghambat aliran udara masuk untuk menolong proses pendinginan.

Banyak sistem aerodinamika tersemat, namun tidak merusak estetika sama sekali. Inilah Corvette kesatu yang dipasang sayap depan untuk menolong downforce. Di samping itu, ditunjang pula sayap belakang ekstra-besar yang bisa memproduksi gaya tekan sampai mencapai 431 kg ketika sedang ngebut di sirkuit. Dapat ditata sudut kemiringannya, namun tidak otomatis, tetapi harus mengubah melewati baut.

Setelah versi coupe dipasarkan, menyusul ZR1 convertible dengan atap kanvas. Mobil ini dipajang di Los Angeles Auto Show bulan ini. Tidak melulu selesai di Corvette ZR1 saja, informasinya Chevrolet sedang mengembangkan Corvette bermesin tengah. (Odi/Van)

Sumber: Netcarshow

Baca Juga: Sentuhan Brabus Buat Mercedes-Maybach Lebih Galak