
Avanza G 2014
Solusi Macet
Target Toyota memproduksi Avanza 1.3 G otomatik (nantinya pun menyusul 1.3 E) ialah untuk meningkatkan varian produknya. Dengan ini, untuk mereka yang membutuhkan kenyamanan pada kemudian lintas kota-kota besar yang kian macet, dapat memilih Avanza otomatik melulu dengan menambahkan Rp 10 juta dikomparasikan versi transmisi manual.

“Kita menyaksikan jalanan Jakarta dan kota-koa besar lain kian macet. Kalau dengan matik, kaki kiri dapat istirahat. Namun bukan berarti tangani kiri yang mengalihkan gigi tidur total. Tetap mesti bekerja untuk mengalihkan transmisi cocok dengan medan yang dilalui,” jelas Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran TAM ketika berkumpul dengan wartawan di Bandung.
Hari Kedua
Bandung-Jakarta lewat jalan tol Padalarang–Cikampek–Jakarta. Pada rute ini, kumpulan Media menguji sejumlah karakteristik Avanza otomatik. Hasilnya, hingga kecepatan 120 km/jam lumayan stabil. Perpindahan gigi terjadi pada putaran 4.400 rpm.

Kemampuan lain, ketika diturunan, dapat dikebut 160 km/jam dengan putaran mesin 5.200 rpm. Sedangkan pada jalanan rata, 150 km/jam, 5.000 rpm.
Akselerasi pada 0- 100 km pada D, 17,4 detik. Sayang pada D3 tidak sempat sebab jalanan padat dan permukaan jalan yang tidak rata. Malah perkirakan, bila dites dengan perangkat ukur yang presisi, diduga waktunya dapat lebih cepat, selama 16 detik.

Hanya ketika start, baik D maupn D3, hingga putaran 3.000 rpm terasa agak berat. Namun setelah tersebut melewai putaran 3.000 rpm, mobil ini bakal meluncur lebih cepat dan lebih bertenaga.
Konsumsi BBM
Untuk konsumsi bahan bakar, diukur jarak dari Padalarang (Mason Pine Hotel), muter-muter di Bandung (menuju jalan Setiabudi) dan pulang Jakarta, panitia dari Toyota mengukur konsumsi bahan bakar guna jarak tempuh rata-rata 126 km. Ternyata, 9 unit otomatik yang digunakan, konsumsi pemakaian bahan bakarnya bervariasi. Paling hemat menghabiskan 8,506 liter atau 14,87 km/liter dan sangat boros 11,842 liter atau 10,75 km/liter.

“Sangat bergantung pada teknik mengemudi. Juga ada hal kebiasanya, yakni mereka yang telah biasa memakai mobil transmisi otomatik, hasilnya lebih irit,” simpul Rouli Sijabat setelah menyaksikan hasil tes bahan bakar.
Beberapa data yang lain didapatkan Media dengan mengoservasi kinerjanya MPV ini, pada “D3”, kecepatan 80 km/jam, putaran mesin 4.000 rpm. Bila meluncur mulus pada dengan kecepatan 80 km/jam, putaran mesin turun 2.800 rpm.

Tak kalah menarik, pada kecepatan 60 km, posisi transmisi “D”, Avanza matik ini meluncur dengan putaran 2.000 rpm. Pada Avanza 1.3 G transmisi manual, gigi 5, kecepatan 60 km/jam, putaran mesin 2.400 rpm. Berarti bila menggemudikan mobil dengan sabar dan mengoperasikan pedal gas secara gradual, dapat lebih irit! (Tamat)
















