Civic Ek9
Dengan kuota 50 unit bikin tahun ini, Honda Indonesia yang diwakili oleh Honda Prospect Motor membuka harga 995 juta Rupiah OTR Jabodetabek untuk Civic Type R, namun tambah 2 juta lagi bila mau warna beda di samping warna merah. Memangnya bayar hampir 1 Miliar bikin Honda ini bisa apa saja sih? Simak pencarian kami dalam First Impression Review Honda Civic Type R FK8 2017 Indonesia dari AutonetMagz.
Eksterior
Seperti Honda Civic Type R yang sudah-sudah, Civic Type R FK8 bentuknya hatchback, bukan sedan macam Civic Type R FD2R. Di samping itu, ia mengekor jejak Civic Type R FK2 yang berwujud hatchback 5 pintu, bukan 3 pintu seperti EK9 dan EP3. Dari depan, anda disambut dengan logo “H” merah yang merupakan karakteristik Type R, plus terdapat logo Type R di gril depannya. Cetakan waffle tak bermanfaat seperti di Civic Turbo hatchback masih eksis, dan terdapat lubang di sebelah kanan mobil bikin klakson.
Tapi sepertinya melulu bagian tersebut saja yang tidak memberi kontribusi pada aerodinamika Civic Type R, sebab hampir semua unsur di eksterior Type R FK8 ini punya faedah yang jelas. Air dam besar di bumper depan misalnya, ia betul-betul berlubang demi menenangkan intercooler yang duduk manis di belakangnya. Lubang di gril juga turut menolong mendinginkan mesin, dan ini ialah Civic Type R kesatu yang gunakan hood scoop, gunakan kap mesin aluminium yang lebih enteng 5,3 kg dibanding Civic biasa.
Ventilasi di kap mesin itu tidak saja buat gaya-gayaan, sebab ada fungsinya. Selain menenangkan mesin, ia pun membantu kestabilan laju Civic Type R dengan menyalurkan udara ke dalam mobil, melalui mobil dan pun ke unsur kolong mobil. FYI, unsur kolong Civic Type R diciptakan serata dan selicin barangkali supaya angin dapat mengalir dengan halus tanpa hambatan. Ada celah salah satu bumper dan lip spoiler depan, tapi tersebut bukan sebab built quality yang jelek, tetapi itu ialah celah guna angin masuk dan menenangkan remnya.
Di samping cetakan waffle di bumper depan, terdapat ventilasi udara yang bertugas membuat tirai udara kala mobil dipacu kencang agar turbulensi di ruang spakbor dapat dikurangi, dan aliran udaranya akan terbit melalui fender fin yang pun berlubang, bukan laksana Civic Type R FK2 yang fender fin-nya palsu. Honda Civic Type R FK8 ini pun sudah mendapat wide body di keempat fendernya guna mengakomodir pelek yang jauh lebih banyak daripada Civic Turbo biasa.
Jauh lebih besar? Ya. Coba bayangkan, Honda Civic gunakan pelek 20 inci. Duh, 20 inci tersebut seukuran pelek Ford Everest Titanium lho. Gara-gara diameter peleknya membengkak drastis, bannya mesti gunakan profil tipis. Honda Civic Type R dipasangkan dengan ban Continental SportContact 6 yang konon menurut keterangan dari Honda dirancang khusus untuk Civic Type R FK8 dan performa bannya sama dengan Michelin Pilot Sport Cup 2. Lah, bila begitu kok tidak gunakan Michelin saja dari awal?
Karena peleknya berdiameter besar dan profil bannya tipis, hati-hati bila kamu memarkir Civic Type R FK8 ini di sekitar trotoar. Jangan hingga pelek berwarna hitam plus berbibir merah menyala ini baret sebab menyenggol trotoar. Namun warna pelek hitam barangkali agak tidak banyak mengganjal kala tahu bila pelek Civic Type R sebelumnya (EK9, EP3, FD2, FN2) tidak jarang kali warna putih atau abu-abu. Pelek hitam baru hadir di Civic Mugen RR dan Civic Type R FK2.
Untuk memastikan performa pengereman, Honda mengamanatkan rem Brembo dengan 4 piston di depan dan rem 1 piston di belakang, dan cakram pelek depan telah model cross-drilled. Mobil yang diimpor dari Inggris ini punya kamera di spion kiri, ini guna fitur Lane Watch. Ia bakal aktif ketika kita mengobarkan sein ke arah kiri guna belok atau pindah jalur, menggiatkan kamera demi memperluas cakupan pandang anda dan menangkal hal yang tidak diinginkan, laksana menyenggol angkot atau motor yang nyelonong. Gambar dari kamera bakal tampil di head unit.
Honda Civic Type R punya side skirt dengan tidak banyak winglet di unsur belakangnya untuk menunjukkan aliran angin, tapi tidak boleh tertipu dengan pola carbon fiber di sekujur bodinya. Yang ditempel di lip spoiler depan-belakang serta side skirt itu melulu aksen carbon fiber palsu. Berlanjut ke belakang, unsur yang sangat “ramai” di mobil ini. Beberapa bakal memandang styling belakangnya overkill, lebay atau ricer, tetapi ada pun yang bilang seksi atau bagus.
Namun begitu saya tahu bahwa banyak sekali elemen eksterior di sini terdapat gunanya, saya dapat memahaminya. Pada unsur atap, Civic Type R dipasangi vortex generator yang akan menunjukkan angin ke spoiler belakangnya yang besar demi menghasilkan gaya tekan ke bawah semaksimal yang ia bisa. Honda bilang, spoiler FK8 tidak banyak lebih tipis daripada FK2 walau modelnya sama, dan kami barangkali percaya itu. Ya, soalnya spoiler-nya goyang-goyang ketika pintu bagasinya ditutup. Coba saja sendiri.
Terus ke unsur bawahnya, terdapat diffuser yang menolong melicinkan mobil ini kala dipacu menjebol hambatan udara. Oh ya, lihat 3 buah lubang knalpotnya itu? Lebay juga? Oke deh, tapi seluruh lubang tersebut sungguhan dan Honda bilang lubang yang tengah tersebut ada fungsinya. Dua lubang sangat luar, tersebut untuk melemparkan gas buang dari mesin ke luar, sedangkan yang unsur tengah tersebut untuk menata sonic tone mesinnya.
Saat mobil digeber maksimal, knalpot unsur tengah turut berperan sebagai jalur pengasingan gas buang ketiga. Lain kisah saat mesin baru digeber separuhnya saja, desakan negatif di knalpot tengah tersebut menghisap udara dari luar dan meminimalisir efek “boom” dari suaranya, untuk menambah nilai NVH. Sayang, penampilan belakangnya dinodai lagi oleh cetakan waffle tak bermanfaat itu lagi. Ngomong-ngomong penampilan, tak seluruh orang dapat langsung jatuh cinta dengan Honda Civic Type R FK8 ini, lagipula mobil ini tak sepenuhnya cantik.
Kalau untuk saya, sudut terbaik mobil ini ada dari segi front quarter alias disaksikan dari sudut pojok depan, sedangkan bagian depan atau samping masih oke, sedangkan belakangnya agak over. Urusan penampilan, ia sangat lain jauh dengan VW Golf R atau Audi RS3 yang lebih sleeper, tidak serapi Mercedes-AMG A45, tetapi dibanding Ford Focus RS memang ia tidak kalah sangar soal gaya-gayaan. Jika tidak sukses memuaskan selera seluruh orang, minimal ia sukses tampil beda.
Interior
Masuk ke dalam Honda Civic Type R FK8, pasti saja anda akan mengejar dashboard laksana Civic Turbo. Tentu saja, ini kan masih Civic, tapi sebab ini Type R, Honda mengupayakan memperkuat kesan sporty dari permainan warna hitam dan merah. Bahan doortrim baru dengan kombinasi warna hitam-merah dan jahit-jahitan aslinya terasa laksana suede, begitu pula dengan penutup center console box yang merangkap armrest depan.
Honda Civic Type R telah tidak gunakan jok Recaro dan setir Momo lagi, mereka gunakan setir dan jok rancangan sendiri. Kita mulai dari joknya, jok bucket standar Type R paling sporty dan mantap bikin diduduki dengan posisi duduk yang rendah. Perubahan dari Civic Type R FK2 ke FK8 ialah bantalan jok yang diciptakan lebih lunak supaya pantat tidak cepat tepos kala mesti berkendara jarak jauh dengan hot hatchback ini. Seatbelt merah dan pedal set berbahan aluminium alloy-nya pun sporty.
Kala berkata fitur, mudah sekali bikin komplain soal fitur. Mobil yang harganya 1 Miliar tidak cukup sedikit ini tidak punya jok elektrik. Setir Civic Type R FK8 desainnya relatif serupa, namun yang ini menggunakan lapisan kulit baru dengan warna hitam-merah, logo “H” merah dan unsur bawah yang lebih rata, alias flat-bottomed. Posisi mengemudi Civic Type R sungguh nikmat, rendah dan rasa sporty-nya kuat, Pengaturan jok dan setirnya pun cukup fleksibel.
Tekan tombol start-stop engine, maka tampak panel instrumen Civic Type R menggunakan full LCD, sesuatu yang mestinya pun ada di Civic Turbo biasa tapi justeru hilang. Bedanya, bila di Civic Turbo nuansanya biru kehijauan, di Civic Type R nuansanya merah-hitam. Tampilan takometernya diperkaya dengan boost gauge, MID dan gear shift indicator dengan lampu yang didesain layaknya mobil F1. Atau bila anti sama mobil F1-nya Honda yang bobrok melulu, anggap saja laksana di Ferrari deh.
Oh ya, lain dengan Subaru yang pernah merilis WRX STI A-Line dengan girboks torque converter kemudian Subaru WRX baru yang gunakan CVT, atau Mitsubishi yang pernah menelurkan Lancer Evo VII GT-A bertransmisi torque converter plus Evo X GSR bergirboks kopling ganda yang dijuluki Mitsubishi sebagai TC-SST (Twin Clutch-Sport Shift Transmission), Honda Civic Type R tidak jarang kali pakai girboks manual dari dulu hingga sekarang. Tidak pernah terdapat sejarahnya Civic Type R gunakan girboks otomatis.
Sama halnya dengan Civic Type R FK8. Girboks manual 6 percepatan dengan komparasi antar gigi yang rapat dan kepala persneling aluminium ialah satu-satunya pilihan. Kalau inginkan girboks yang lebih kencang dan tepat guna dalam peralihan gigi atau penghantaran performa, girboks manual ini jelas kalah dibanding girboks kopling ganda dari hot hatchback Audi, VW dan Mercedes Benz. Kalahnya juga bukan kalah sedikit, namun kalah jauh. Sekali lagi, KALAH JAUH.
Start gunakan mobil ini dari 0-100 km/jam juga harus pintar-pintar main pedal, karena ia tidak punya launch control laksana 3 brand tadi. Namun guna sensasi dan keasyikan, girboks manual masih punya kesenangan yang hakiki. Cobalah mainkan persneling manualnya, bakal terasa bila perpindahannya singkat, sigap, presisi dan asyik. Salah satu girboks manual terbaik yang pernah saya coba, dan benefit beda dari transmisi manual ialah bobot Type R dapat ditekan seenteng mungkin.
Untuk kesatu kalinya, Honda Civic Type R punya damper adaptif yang dapat dipilih melewati 3 mode berkendara : Comfort, Sport dan +R. Saat mobil menyala kesatu kali, setting standar ialah mode Sport. Jika mode Sport tidak ramah guna kenyamanan di jalanan dalam kota, bermukim ubah ke mode Comfort, lalu ketika sampai di sirkuit yang hendak memeras mobil ini sepenuhnya, mode +R ialah mode yang sangat cocok.
Setiap peralihan mode akan memprovokasi karakter suspensi, setir dan respons gasnya. Sayangnya, driver tidak dapat mengatur suspensi, setir dan respons gas secara individual laksana yang ditawarkan oleh hot hatchback Jerman, jadi anda tidak dapat punya setting sendiri. Misal kita hendak setirnya “Sport”, respons gasnya “+R” namun suspensi “Comfort”, tersebut tidak dapat kita kerjakan dengan Civic Type R ini. Sedikit sayang ya? Di tengah sana, terdapat plakat identitas unit Civic Type R, dan yang ini nomornya R-0000 sebab ini mobil pra-produksi, bukan bikin dijual.
Rem parkir elektronik sama laksana Honda Civic Turbo biasa. Mudah digunakan dan masih terdapat fitur Brake Hold, tapi ketika mau iseng mengupayakan handbrake turn (bukan drifting), tentu sensasinya tidak sama dengan rem tangan biasa. Yah, minimal Civic Type R ini ialah Civic Type R kesatu yang punya fitur auto rev-matching yang otomatis mengocok gas tidak banyak kala anda turun gigi, agar turun giginya halus laksana teknik heel and toe yang seringkali dikuasai pembalap profesional.
Sangat bermanfaat di sirkuit, sebab menciptakan kita dapat merasakan sensasi layaknya seorang pro. Namun bila kita tidak perlu fitur ini, contohnya sedang di turunan atau di kemacetan kemudian lintas, fitur auto rev-matching ini dapat dimatikan. Kabin belakang punya ruang yang lumayan buat 2 orang dewasa dan 1 anak kecil, ventilasi AC bikin penumpang belakang pun masih ada. Bagasi berkapasitas 414 liternya lumayan praktis dengan separator yang digulungnya ke samping, bukan ke depan. Cukup tersebut saja guna ruang belakang dan bagasinya.
Mesin
Honda Civic Type R FK8 masih membawa mesin 2.000 cc 4 silinder VTEC Turbo dari generasi FK2 yang sebelumnya, kodenya K20C1. Bagi pasar Indonesia, PT. HPM bilang tenaganya 310 PS di 6.500 rpm dan torsinya 400 Nm di 2.500-4.500 rpm. Sayang, anda tidak dapat yang tenaganya 320 hp-an laksana di Inggris, namun yang jelas, tidak terdapat lagi mesin high-power & high-revving laksana di generasi EK9, EP3 dan FD2. Tidak terdapat lagi “VTEC Kicked In Yo”, adanya “Turbo Kicked In Yo”.
Itu sebab VTEC-nya telah tidak terdapat lagi di katup intake, adanya melulu di katup exhaust untuk meminimalisir turbo lag. Memakai turbo guna memaksa 310 tenaga kuda terbit dari mesin yang melulu 2.000 cc tentulah menghasilkan tidak sedikit panas. Maka dari itu, di samping dari permainan aliran angin yang sudah dilafalkan duluan, ada sejumlah teknologi yang menolong mesin ini dapat dijaga suhunya agar tidak terlampau panas.
Contohnya, kepala silindernya punya selimut air 2 lapis, katup-katup mesinnya sudah dipenuhi sodium dan masing-masing pistonnya punya sejenis cooling gallery di unsur atas agar aliran olinya lebih fasih dan lebih tahan terhadap knocking. Berdasarkan keterangan dari klaim Honda, akselerasi 0-100 dapat selesai dalam 5,7 detik dan kecepatan maksimal terdapat di angka 272 km/jam.
Kaki-kaki
Selamat bermukim suspensi torsion bar dari generasi FN2 dan FK2, sebab sekarang Civic Type R kembali gunakan suspensi independen berjenis multi link bikin suspensi belakangnya. Suspensi independen, berarti pergerakan roda yang satu tidak memprovokasi pergerakan roda yang lain, setiap roda dapat bertingkah cocok keinginannya sendiri. Bukan double wishbone laksana di FD2 memang, namun tidak apa-apa, yang urgen suspensi belakang independen telah kembali lagi.
Tolong dikenang bahwa ini bukan Dodge Challenger Hellcat atau Demon, ini Honda Civic Type R. Buat apa jadi hot hatchback kalau dapat lari namun tidak dapat belok? Untuk memastikan handling, di depan terdapat Helical Limited Slip Differential (Helical LSD) yang dapat membagi tenaga dan torsi ke roda depan kiri atau kanan cocok situasi dan situasi cengkraman ban. Hanya roda depan? Iya dong, ini kan mobil FWD
Untuk meminimalisir torque steering yang lazim terjadi di mobil-mobil turbo dengan penggerak FWD, suspensi depan telah mengandalkan sistem Dual Axis yang diklaim dapat menghilangkan torque steering, jadi setir tidak bakal “melawan” driver dengan teknik lari sendiri ke kanan atau kiri kala mobil digaspol. Jangan keburu bangga, ini bukan teknologi baru kok. Vauxhall Astra VXR dan Ford Focus RS telah pakai sistem sejenis dengan nama yang beda, Honda agak terlambat soal ini.
Yang cukup menggiurkan di Honda Civic Type R FK8 ini ialah sistem mempunyai nama Agile Handling Assist. Gampangnya, sistem ini bakal mengerem tidak banyak roda unsur dalam ketika mobil ini berbelok. Kalau belok ke kanan, roda kanan direm tidak banyak dan bila belok ke kiri, roda kiri direm sedikit. Ini serupa-serupa dengan sistem yang terdapat di supercar McLaren. Kebetulan? Biar Tuhan dan McLaren-Honda yang tahu jawabannya, anda sih tebak-tebak berhadiah saja.
Apakah seluruh sistem itu dapat membantu Civic Type R bertahan di panggung kompetisi hot hatchback? Yah, minimal pembuktian sebagai mobil FWD tercepat di Nurburging dapat dipegang. Dengan daftar waktu 7 menit 43,8 detik, ia lebih cepat daripada VW Golf GTI Clubsport S yang pernah mengungguli Honda Civic Type R FK2 yang pun sempat jadi mobil FWD tercepat di Nurburgring. Honda dan VW senggol bacok, bermukim lihat apa Renault Megane RS baru dapat menghajar Civic Type R FK8 di Nurburging demi meraih tahta mobil FWD tercepat? Tinggal duduk dan nikmati saja persaingannya.
Kesimpulan
Inilah Honda Civic Type R. Dengan harga 995 juta Rupiah (997 juta bila malas pilih warna merah), mobil ini sama sekali tidak murah. Gampang sekali pembelinya dapat ejekan dengan memilih mobil ini. Tidak terdapat jok elektrik, girboksnya melulu manual yang tentu pegal bila macet, pengeraknya FWD dan bukan AWD, tampilannya overkill, tidak terdapat launch control dan yang sangat mengganjal merupakan, ini suatu Honda. Bukan Mercedes Benz, bukan Audi pun dan bukan BMW.
Dengan harga setara mobil ini, kita dapat dapat Mercedes Benz CLA 200 atau BMW X1. Kalau gunakan 2 mobil itu, tentu gengsi naik jauh dengan logo Mercedes Benz atau BMW dibanding logo “H” merah. Biarpun “H” merah, tetap saja tersebut Honda. Mau bukti? Coba datang ke lobby hotel atau mall naik CLA 200 atau naik X1 kemudian bandingkan dengan ketika naik Civic Type R, bagaimana respon petugas valet saat menyaksikan mobilnya Mercedes atau BMW dikomparasikan dengan Honda.
Namun ya itu, seluruh uang yang anda bayarkan bikin Civic Type R tidak akan menyerahkan kita gengsi setinggi langit. Bisa saja nanti mobil ini dikira Civic hatchback gunakan body kit Type R oleh orang yang tidak tahu, di mana harga Civic Turbo hatchback melulu separuh Civic Type R. Uang yang anda bayarkan bikin Civic Type R bakal lari ke bagian aerodinamikanya, teknologi kaki-kakinya, handling, tenaga, torsi, akselerasi, kecepatan, sensasi dan prestasinya di Nurburgring.
Malah sebenarnya bila mau menganalisis lagi, Civic Type R tidak semahal yang kalian kira. Mercedes-AMG A45, Audi RS3, VW Golf R dan BMW M140i semuanya punya banderol di atas 1 Miliar rupiah, sangat tidak 1,3 M Rupiah guna Golf R. Kami bandingkan dengan Golf R, bukan Golf GTI sebab Golf GTI punya tenaga di kisaran 200 hp-an walau harganya melulu 800 jutaan, sedangkan Civic Type R telah 300 hp-an, telah masuk liga Ford Focus RS dan kawan-kawan. Tetap saja tidak murah, tapi minimal ia kompetitif.
Memang, hal performa di atas kertas barangkali Civic Type R lebih dekat ke Focus RS, dan bakal kelihatan tidak cukup superior dibanding Mercedes-AMG A45 dan Audi RS3. Seharusnya mobil ini dikomparasikan dengan Subaru WRX STI atau Mitsubishi Lancer Evo, namun dua merek itu tidak punya lawan bikin Type R di Indonesia ketika ini. Apa boleh buat, apalagi kiblat Type R kini sudah mengacu ke hot hatch Eropa, makanya ia diuji jajaki di Nurburgring.
Untuk ketika ini, Honda Civic Type R ialah bukti bahwa masih terdapat pihak yang hendak membuat hari-hari yang ada kini menjadi lebih hidup. Banyak pabrikan yang mempersiapkan masa mendatang mobil, namun tidak tidak sedikit yang mau menciptakan hari-hari kini ini menjadi lebih semarak dengan mobil yang punya sensasi dan gairah. Ini ialah satu dari tidak banyak mobil yang masih menawarkan teknik untuk berfoya-foya memakai platform FWD klasik dengan tidak banyak imbuhan teknologi, tenaga besar, lari kencang dan sensasi girboks manual yang lambat laun tentu punah. Beda jauh dengan Honda CR-Z yang “ngaku-ngaku” mobil sport.
Plus sebagai hot hatchback, kepraktisan kabin dan bagasi masih dapat diandalkan. Lagipula, antara Civic Type R, CLA 200 dan X1 bakal punya evaluasi yang sudah dapat ditebak di hadapan orang yang paham bakal mobil dan filosofi mereknya. Saat menyaksikan Civic Type R, dapat jadi akan hadir reaksi,”Ini masih Honda.” Saat lihat CLA 200, nilai yang mencuat ialah “Mercedes kok FWD?”, dan ketika lihat X1, akan hadir pertanyaan,”BMW kok FWD?” atau “BMW kok 0-100-nya 9,7 detik?”. Jadi, opsi ada di tanganmu. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!