Chevrolet Aveo 2004
Chevrolet Indonesia yang sedang di bawah naungan PT General Motors Indonesia yakin produk mobil-mobilnya semakin digemari masyarakat. Di samping menurut angka penjualan, tingkat kepuasan dan trafik ke bengkel sah jadi patokan brand asal Amerika Serikat ini guna mengklaim populasinya sekarang meningkat drastis.
Akan tetapi sesudah mereka memblokir pabrik di Bekasi dan teman senegaranya bernama Ford hengkang, timbul sebanyak keraguan bakal merek ini. Akankah bertahan di Indonesia? Akankah ada garansi suku cadang yang baik?
Untuk pertanyaan kesatu, Chevrolet dengan tegas mengaku dengan ditutupnya pabrik di Indonesia malah membuat proses penjualan semakin efisien. Lagipula tidak sedikit merek di Indonesia yang tak mempunyai pabrik di sini.
Sedangkan guna masalah ketersediaan spare parts, Chevrolet memperlihatkan komitmennya dengan program Chevrolet Complete Care.
“Yang kesatu kami komitmen berikan jaminan pada seluruh mobil Chevrolet. Kedua ialah layanan spareparts yang terjamin, dan ketiga ialah 24 jam costumer service yang setia melayani konsumen kami,” urai Dadan Ramadhani, Director Customer Care GM Indonesia (22/6).
Dengan diterapkannya program ini semenjak tahun lalu, trafik konsumen ke bengkel dianggap kian meningkat. Dalam data yang disajikan Chevy terlihat trafik konsumen sedang di kisaran 140 ribu kali pada 2015.
“Tahun 2016 ini kami targetkan jumlah konsumen yang servis di bengkel resmi bakal naik 20 persen. Sementara guna suku cadang, target kami permintaannya dapat naik 150 persen dikomparasikan tahun lalu,” yakin Dadan.
Hal ini dipercayai seiring bertumbuhnya populasi mobil brand Chevrolet di jalanan maka permintaan bakal suku cadang asli pun kian meningkat. Saat ini Chevrolet mempunyai 45 bengkel resmi, 3 authorized service outlet (bengkel rekanan), dan 772 parts shop di semua wilayah Indonesia.